Kiat-Kiat Memenangkan Lomba Baca Puisi
Pernah mengikuti lomba membaca
puisi? Pernah pengen mengikutinya tapi enggak pede? Oke, kali ini aku akan
bahas sedikit tentang kiat-kiat memenangkan lomba baca puisi, memiliki naskah
yang oke sekalipun, suara yang oke sekalipun, jika tidak dibarengi dengan
penghayatan yang sesuai juga tidak bisa. Dalam
lomba puisi tentu diharapkan peserta bisa mengeluarkan seluruh kemampuan
terbaiknya dalam membacakan sekaligus mampu menyampaikan isi atau pesan dari
puisi itu sendiri.
Jadi teringat
dulu saat masih SMP pernah mengikuti lomba baca puisi tingkat sekolah. Iya antar
teman-teman di sekolah yang sama, kebetulan saat itu moment-nya untuk
memperingati hari kemerdekaan Indonesia, naskah puisi yang dipilih juga naskah
pilihan dari dewan juri. Saat itu aku ambil naskah yang berjudul “Kerawang-Bekasi”
karya Chairil Anwar.
Cukup lama aku berlatih untuk mampu
memahami apa makna yang terkandung di dalam naskah puisi itu. Alhamdulillahnya menang,
yeay …
Pada saat itu, tidak banyak yang aku
ketahui dari bagaimana membaca puisi yang baik dan benar, pokoknya membaca
nyaring dengan ekspresi aja deh, kalau ada kata berjuang, tangan akan
kukepalkan naik ke atas, mirip-mirip foto Budi Utomo.
Kini, aku baru paham ternyata tidak
mudah untuk dapat membacakan sebuah puisi sesuai dengan makna yang ingin
disampaikan, butuh latihan sungguh-sungguh agar dapat memikat hati dewan juri.
Lalu, apa kira-kira kriteria yang dinilai oleh para dewan
juri saat membacakan puisi? Mari kita bahas sobat HujanPena.
1.
Penghayatan dan Penjiwaan
Peserta
harus bisa memberikan penghayatan dan penjiwaan lebih saat membacakan puisi di
hadapan juri. Hal ini bertujuan agar pesan dari puisi bisa turut dirasakan para
juri melalui sebuah penghayatan dan penjiwaan yang baik dan mendalam. Tentunya penghayatan
akan sempurna dengan intensitas Latihan yang kita lakukan, juga dengan memahami
arti atau makna dari kata dalam bait puisi.
2.
Ekspresi
Sementara
yang dimaksud ekspresi di sini adalah ketika peserta membaca bait kemarahan,
maka peserta harus mengeksresikan kemarahan tersebut, begitu juga ketika
membacakan bait tentang kesedihan ataupun kerinduan. Ekspresi atau yang lebih
dikenal mimic memiliki penilaian penting, saling memiliki keterhubungan dengan
penilaian penghayatan.
3. Gesture
Pernah
melihat seorang pemabaca puisi hanya diam berdiri sambal memegang kertas? Pastinya
tidak. Membaca puisi tidak harus selalu diam di tempat dan hanya memainkan
ekspresi wajah, tapi alangkah lebih baik jika peserta juga menggunakan gesture
tubuh yang pas untuk menunjang penyampaian puisi tersebut.
4.
Artikulasi (Pelafalan)
Untuk
artikulasi peserta dalam membacakan puisi ini yang dinilai tentu seputar jelas
tidaknya pelafalan seperti pengucapan huruf vokal A, I, U, E, O. Jadi artikulasi yang baik yaitu apabila para pendengar bisa
dengan jelas menangkap pelafalan para peserta lomba saat membacakan puisi.
Jangan sampai ada kata-kata yang kurang jelas ketika dibacakan.
5. Intonasi (Penekanan)
Yang menjadi nyawa dalam pembacaan puisi adalah
intonasi. Jadi intonasi ini yang akan menentukan penekanan-penekanan kata
maupun tinggi rendahnya suara dalam membaca puisi. Karena ketika
membacakan baik kesedihan dan kemarahan tentu intonasi yang disampaikan harus
berbeda, jangan sampai semua bait puisi dibacakan dengan intonasi yang sama,
karena akan terkesan sangat monoton.
Hanya lima kriteria penting yang bisa sobat HujanPena
praktikkan ketika mengikuti lomba baca puisi nih. Tapi perlu diingat juga ya sobat
HujanPena, setiap sobat HujanPena ingin mengikuti perlombaan apapun itu, pastikan
penyelenggara dan dewan jurinya kompeten di bidangnya, ya. Agar apapun hasil dewan
juri dapat dipertanggung jawabkan dan diterima tanpa huru-hara. hehe...
Sebagai contoh pembacaan puisi, ada Video Membaca Puisi yang bisa sobat HujanPena jadikan referensi. Selamat belajar sobat..
Itu per poinnya aja susah banget buat dipraktekkan, sementara untuk bafa puisi ini lima poin tadi harus dijadiin satu yang mana artinya kita harus sering-sering latihan wkwkwk baik dari segi suara dan tubuh. Tapi tertarik banget pengin nyoba, tapi masih maloo wkkwk btw makasih tipsnya ya kakkk
BalasHapussama-sama kak Vina
HapusIni bermanfaat banget sih, apalagi buat aku yang susah baca puisi. Jujur ya nerapin satu poin itu ajah susah apalagi semuanya dijadiin satu, terkadang artikulsinya udah bener mahal intonasinya yang salah. Aku kalau baca puisi itu perlu latihan berkali-kali tapi sekali tampil auto blank, wkwkwk
BalasHapussemangat kak Sulan. semua bisa kalau terbiasa ya kan
Hapus