Apa itu Decluttering?
Sobat HujanPena pernah mendengar istilah decluttering, gak? Sebuah
istilah yang tidak asing lagi bagi para pegiat hidup minimalis. Yap,
decluttering merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan ketikan kalian memutuskan
untuk hidup minimalis.
Apa sih decluttering itu? Mengapa kita harus melakukan decluttering? Dan
apakah setelah kita melakukan decluttering kehidupan kita sudah masuk kategori
hidup minimalis?
Decluttering adalah upaya untuk menyingkirkan barang-barang tidak
terpakai di rumah. Bukan berarti langsung
membuang seluruh barang yang terlihat berantakan, decluttering artinya
menyortir dan memilah barang agar rumah tampak lebih rapi dan teratur.
Setelah memilah barang, sobat HujanPena dapat memberikan beberapa barang
yang kepada orang lain, apalagi jika barang tersebut masih layak pakai.
Melakukan kegiatan decluttering menghabiskan banyak waktu, terlebih jika
barang-barang kita banyak sekali. Maka dari itu, melakukan kegiatan
decluttering harus dibarengi dengan rasa senang dan keyakinan untuk lebih baik.
Mengapa dikatakan demikian? Karena dengan melakukan kegiatan decluttering
secara rutin dan berkala mampu mengurangi stress dan menempa kita menjadi
pribadi yang lebih paham prioritas bukan sekadar menuruti hedonisme semata.
Tentunya kita menyukai rumah dalam keadaan tertata rapi dan bersih,
‘kan? Proses decluttering ini wajib kamu terapkan di rumah ya sobat HujanPena.
Apa saja barang yang masuk dalam kategori kegiatan decluttering?
Diantaranya adalah pakaian, perabot rumah tangga serta koleksi barang pribadi.
Lalu? Bagaimana memulai kegiatan decluttering ini? Hal pertama yang harus
dipersiapkan adalah niat, lalu waktu, kemudian beberapa organizer box untuk
menyimpan barang-barang yang setelah disortir agar lebih rapi.
Ketika ingin memilah barang, pastikan dimulai dari barang – barang yang
memiliki fungsi ataupun warna yang sama. Misal : kita punya baju bewarna merah
sampai lima potong, mubazir, ‘kan? Toh semua warnanya sama, maka kita dapat
meminimalisir dengan hanya memiliki dua potong saja untuk warna yang sama.
Lalu, decluttering berdasarkan fungsinya. Saya ambil contoh dari
perabotan rumah tangga saja, ya. Kalian sobat HujanPena, pernah merhatiin Ibu
kalian di rumah yang memiliki banyak sekali koleksi piring cantik aneka rupa,
tapi yang selalu dipakai lagi-lagi piring hadiah deterjen, atau sobat HujanPena
nih yang memiliki kebiasaan tersebut? Kalau iya, yuk tos dulu. Eits … tapi saya
sudah bertaubat, hehe …
Yuk mulai sekarang yuk! Kita kaji kembali apa alas an kita atau Ibu kita
mengoleksi perabotan rumah berkali-kali padahala pemakaiannya juga belum tentu
sebulan sekali atau setahun sekali bahkan. Semua karena apa? Karena hawa nafsu.
Kita beranggapan kalau barang-barang yang kita koleksi akan berguna suatu saat
nanti, apalagi kalau punya hajatan, bakal kepake. Tapi? Yakin kepake? Soalnya,
menurut pengalaman pribadi, kita malah ngerasa “sayang” untuk pake perabotan
itu mengingat harga belinya yang mahal. Alhasil, tersimpan hingga akhir hayat,
bukannya setiap benda memiliki masa kadaluarsa? Termasuklah perabotan kita.
Dan, ketika hendak dipakai, perabotannya sudah dipenuhi rayap, bahkan ada yang
tahi lalatan. Hih … ngerih.
Kalau hanya ditumpuk di rumah, berakhir menjadi tumpukan-tumpukan yang
akan membuat rumah menjadi sumpek, ‘kan? Ini yang aku alami sebelum nikah. Para
ibu-ibu berat banget untuk membuang barang yang ada di rumah. Tiap kali mau
dibuang, alasanya “Jangan dibuang, masih
bisa dipake.” Padahal bentuk dan warnanya saja sudah tidak karuan.
Banyak dari kita yang masih enggan untuk melakukan decluttering ini,
padahal banyak sekali manfaatnya, lho. Yuk simak manfaatnya apa aja.
1.Mengurangi konsumsi barang
secara berlebihan
Ketika membereskan barang-barang dalam kegiatan decluttering, sobat
HujanPena akan menyadari bahwa banyak sekali barang –barang yang dibeli
percuma, karena dipakai pun tidak. Hal ini akan membuat sobat HujanPena lebih
selektif lagi ketika akan membeli sesuatu. Benar-benar mempertimbangkan apakah
barang ini akan berguna atau tidak.
2. Menghemat pengeluaran
Pastinya hal ini akan menjadi timbal balik dari kegiatan decluttering,
selain kita dapat memilah mana saja yang cocok untuk kita beli, pengeluaran
juga akan terkendali karena sudah tidak “lapar mata” lagi.
3. Mengurangi stress
Seperti yang sudah saya jelaskan di awal, kegiatan ini mampu mengurangi
stress, kenapa? Karena ada kepuasan tersendiri bahkan kebahagiaan tersendiri
melihat rumah dan ruangan tertata rapi.
4. Kebersihan rumah lebih terjaga
Ini saya alami sendiri, ketika hendak menyapu ataupun mengepel rumah,
saya tidak lagi perlu pusing dengan tumpukan-tumpukan yang sulit terjamah.
Rumah jadi lebih bersih, lebih cepat bersih, dan pastinya bye-bye kecoa dan
tikus.
5. Memperbaiki hubungan rumah
tangga
Menarik, nih. Kok bisa decluttering berkaitan dengan keharmonisan rumah
tangga? Berapa banyak keributan yang terjadi di rumah tangga disebabkan oleh
sulitnya mencari barang? Ayah yang kesulitan mencari sepatu jogging-nya lantas
meminta ibu untuk mencarikannya, sedang ibu pun disibukkan dengan urusan dapur?
Kacau, ‘kan? Atau si bungsu yang merengek minta dicarikan bola kesukaanya
padahal bola tersebut tidak kemana-mana hanya terselip diantara tumpukan barang
yang sebenarnya jarang sekali digunakan. Keributan-keributan ini jika
terus-terusan kita alami, rasa jenuh untuk berada di rumah semakin menjadi,
‘kan? Alih-alih di rumah ingin istirahat setelah seharian bekerja, malah
dipusingkan dengan barang-barang yang bertumpuk di sana-sini buat sakit mata.
Itu tadi sobat HujanPena, pembahasan kita tentang declutering. Sekarang?
Sobat HujanPena tertarik untuk melakukannya? Dijamin ketagihan untuk melakukan
decluttering lagi dan lagi serta menerapkan pola hidup minimalis di kehidupan
kita.
Wahh ilmu baru sih inii. Tapi aku emang suka heran ya sama orang-orang yang beli sesuatu tapi akhirnya dibilang 'sayang' buat dipake lah kan aneh yak wkwkwk kalo sayang ya justru dipake dan dirawat bukan malah dijadiin koleksi atau dianggurin. 🤣
BalasHapushahaha.. itu lah, aneh kan?
HapusEmam bapakku perlu banget baca inii 😭
BalasHapusMemang manfaatnya kerasa banget ya kak, relate bgt sama apa yang kakak tulis. Dan ternyata Selain menjaga kesehatan di sisi fisik dan psikologis juga termasuk anjuran dalm Islam untyk bersedekah ya 😍
Iya ya kak, bersedekah bisa, tidak berlebih-lebihan dalam membeli sesuatu agar tidak mubazir juga iya..
Hapus