Bersyukur Masih Bisa Memilih
Memilih
adalah sebuah kata kerja yang artinya ialah menentukan, mencari,
memisahkan (sumber Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam kehidupan kita, banyak
sekali keputusan yang telah kita pilih secara sadar ataupun tidak. Pastinya setiap
hal yang kita pilih haruslah dapat kita tanggung jawabi.
Beruntung, jika masih memiliki
kesempatan untuk memilih, bagaimana dengan teman kita lainnya, yang bahkan
untuk memilih pun mereka tidak memiliki pilihan.
Ada banyak alasan, mengapa
akhirnya seseorang bertahan dalam sebuah skenario kehidupan meskipun sebenarnya
ia ingin lepas dari skenario yang telah dijalankannya bertahun-tahun.
Memilih untuk bertahan dalam
situasi yang tidak kondusif bukanlah perkara mudah, perlu kesiapan serta keikhlasan hati untuk menerima dan
menjalaninya.
Seorang wanita yang telah
bersuami misalnya, tentunya tidak lagi memiliki banyak pilihan seperti masa gadis
dulu. Aktivitas serta atmosfernya sudah berbeda. Kalau dulu, semasa masih
gadis, kita para wanita masih bisa memilih, mau hangout kemana? pergi dengan
siapa? pulang jam berapa?
Lalu, ketika sudah bersuami dan
memiliki seorang baby, semuanya berubah. Untuk sekadar memilih tempat hangout
harus mempertimbangkan banyak hal, apakah family friendly, kids friendly,
dan lain-lain.
Kalau dulu, semasa masih gadis, kita
bisa memilih untuk bekerja di perusahaan apa, menghabiskan waktu di tempat
kerja berapa lama. Hal-hal sederhana itu masih bisa kita tentukan dengan mudah.
Namun, Ketika sudah menikah, maka
prioritas akan berubah.
Kita dihadapkan kembali dengan
banyak pilihan baru, akan tetapi, apakah semua pilihan itu memang benar datang dari
keinginan kita? Atau justru hadir karena keadaan?
Jawabannya bisa keduanya. Awalnya
pilihan itu hadir karena keadaan, lalu kitab isa memilih sesuai keinginan,
balik lagi tidak semua orang memiliki kesempatan untuk memilih.
Beberapa hari lalu, ada sebuah keputusan
besar yang aku pilih, tentunya karena telah berstatus istri, terlebih dahulu
aku meminta restu suamiku. Perlu diingat, Wanita yang telah menikah harus selalu
menta’ati perintah suami selagi masih berada di jalur yang benar, tidak
mengajak menyetukan Allah ta’ala.
Restu ku dapat, dan keputusan
besar ku buat. Bukan perkara mudah, bahkan ketika kita harus memutuskan sesuatu
pasti melewati banyak dialog panjang, entah berdiskusi dengan keluarga
terdekat, atau berdiskusi dengan diri sendiri.
Tadi sore, setelah kembali ke
rumah pasca bertemu teman lama, aku menyadari satu hal. Satu nikmat yang masih
bisa ku dapatkan, nikmat dapat memilih sesuai keinginan hati. Aku masih
memiliki hak untuk menentukan apa yang ingin aku jalani. Meski, tidak semua
keinginan dapat ku tentukan sesuka hati, setidaknya masih ada satu atau dua
keputusan yang dapat aku pilih sendiri.
Sekian.
Setuju, Kak. Saat ini aku masih menikmati keputusan yang aku pilih dan memuaskan hati, kadang-kadang enggak semua pilihan itu baik dan harus direalisasikan, tapi namanya anak muda kadang suka masih egois wkwk kalau sudah menikah mungkin dianggap memilih jadi berbagi dengan suami. Tapi, memang itu penting sih karena sepasang suami-istri kan harus saling terbuka, ya, dan harus saling support juga kalau memang pilihan itu baik untuk keduanya
BalasHapusBener banget kak kita harus bersyukur karena kita dapat memilih, diluar sana ada beberapa orang yang tidak dapat memilih karena beberapa hal. Memilih dengan keinginan hati itu nikmat yang benar-benar harus kita syukuri sih kak, kita bisa menentukan jalan hidup kita sisanya yang maha kusa yang bertindak mendampingi kita
BalasHapusSeminggu ini sering sharing sm tmn yang udah nikah, dan ada sebagian yang masih struggle buat menyesuaikan kondisi yg awalnya bebas mau main kemana2 jadi agak tertahan. Ada juga yg ngasih saran "main aja yg puas dlu jgn buru2 nikah".
BalasHapusKalau dipikir2 memang segala sesuatu harus disyukuri, yg blm menikah bersyukur, sudah nikah pun bersyukur ya kak karena masih bisa memilih ealaupun tdk sebebas dahulu tapi setiap pilihan yng fiambil berfasarkan kebaikan rumah tangga mudah2hn menjadi pahala 😍
dengan status yang tak lagi single, tak perlu merasa terlambat untuk mencapai sesuatu. Termasuk ketika dihadapkan dalam pilihan yg mana, tidak lagi membuat ego harus dipenuhi. Hanya satu kuncinya, tetap bersyukur di segala kondisi.
BalasHapusmasyaallah ketika masih bisa memilih dan memutuskan sendiri senang banget yaa,..
BalasHapusuntuk kami mak mak yang semua pilihan memang mesti izin pak suami insyaallah menjadi nikmat tersendiri juga mba..hehehee