Finding Srimulat : Film Sederhana Berjuta Makna

Juli 21, 2022
8 komentar

 


Srimulat? Siapa yang tidak mengenal salah satu grup lawak terlaris, terkenal pada jamannya.

Saya ingat betul, dulu saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, setiap malam pasti Ayah saya nyetel stasiun televisi yang menayangkan Srimulat. Sobat HujanPena pernah nonton Srimulat? Kalau pernah, berarti kita seumuran. Semua orang sepakat bahwa sampai saat ini belum ada grup lawak manapun di Indonesia yang dapat menggantikan peran Srimulat di dunia seni budaya Indonesia.

Srimulat adalah kelompok lawak Indonesia yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo di Sukarta tahun 1950. Nama Srimulat sendiri diambil dari nama istri Teguh yaitu Raden Ayu Srimulat. Awalnya kelompok lawak ini diberi nama Gema Malam Srimulat di mana eksistensinya dimulai dari kelompok lawak keliling.

Pasang surut dunia hiburan tanah air berdampak juga pada bongkar pasang pemain Srimulat, hal ini justru menambah kematangan Srimulat itu sendiri, terbukti sampai sekarang Srimulat memiliki tempat tersendiri di hati para penggemarnya.

Film “Finding Srimulat” mengangkat kisah tentang pasangan muda yang diperankan oleh Reza Rahardian sebagai Adika Fajar dan istrinya Astrid Lyanna yang diperankan oleh Rianti Cartwright yang mempunyai sebuah mimpi untuk bisa hidup mandiri tanpa bergantung dengan orang tua Astrid. Di tengah perjuangan mereka untuk tidak menyulitkan orang tua apalagi pada saat Astrid memilih untuk menikah dengan Adika, Astrid rela melepaskan pendidikannya (kuliah) demi untuk menikah, tapi sayang Adika yang bekerja di sebuah EO (event organizer) harus rela dipecat sementara waktu karena perusahaannya bangkrut.

Sejak kecil, Adika tumbuh dan besar dalam pengasuhan keluarga yang harmonis, bahkan di scene awal saat Ibunya Adika melahirkan, Adika justru tertawa bukan memangis seperti bayi kebanyakan, kocak! Hidup Adi penuh kebahagiaan, ia juga memiliki selera humor yang bagus, terbukti dari kesukaannya menonton lawak Srimulat manggung dari theatre ke theatre lain.

Sebuah memori indah tentang Srimulat di masa kecilnya yang akhirnya menghantarkan Adi bertemu dengan para pemain Srimulat tanpa sengaja. Scene bermula saat mobil yang dikendarai Adi mogok di tengah jalan, kehabisan bensin. Lalu, tanpa sadar ia berhenti di depan sebuah papan baliho besar yang bertuliskan Srimulat dengan wajah-wajah pemain dalam bentuk sketsa kartun. Di sinilah Adi bertemu dengan Kadir, salah satu pemain Srimulat dengan khas logat Maduranya. Karena Adi terbiasa bekerja untuk event organizer, tidak sulit baginya untuk menemukan ide baru yang akan membawanya pada kesuksesan juga sebagai ajang reuni bagi seluruh pemain Srimulat.

Film yang disutradarai oleh Charles Gozali, serta produsernya Hendrick Gozali dan Yusuf Hamdani membawa kenangan tersendiri bagi saya khususnya. Film ini bukan sekadar cerita bagaimana mempertemukan kembali seluruh pemain Srimulat, tapi film ini dengan apik menyampaikan banyak pesan kehidupan. Bahwa semua yang ada di dunia tidak ada yang abadi, semua memiliki masanya tersendiri, begitu juga dengan Srimulat. Namun, bukan Srimulat namanya kalau tidak berhasil. Film ini berhasil membuat saya rindu, haru serta menangis beberapa kali sepanjang satu jam empat puluh menit. Bisa ya nangis padahal nonton film komedi… hihi

Iya, saya menangis beberapa kali, tangisan pertama karena rindu, saya rindu lawakan para pemain Srimulat yang tak pernah lagi saya dapatkan dari grup pelawak modern saat ini. Kedua tangisan haru karena ada satu scene di mana mereka untuk pertama kalinya manggung lagi setelah ribuan purnama tenggelam di stasiun Balapan Solo. Konsepnya sih agar terlihat lebih natural sekaligus mengenang konsep yang pernah yang diusung oleh Mas Slamet sang pioneer Srimulat. Dalam scene itu terlihat sekali bahwa Srimulat masih memiliki penggemar, semua tertawa semua terhibur dan pementasan di stasiun Balapan Solo berhasil. Tangis ketiga pecah saat akhirnya Adika dan Astrid berhasil menggapai imipian mereka berdua ditutup dengan adegan Astrid yang melahirkan di atas panggung Srimulat.

Film ini wajib untuk kamu nonton bareng keluarga kamu kalau kamu rindu dengan Srimulat. Rindu dengan guyonan khas mereka, rindu dengan tingkah kocaknya Tessy, Gogon, Mamiek, Nunung dan lainnya.

Masukin film ini dalam list film yang akan kamu tonton akhir pekan ini ya sobat HujanPena!

 

Judul : Finding Srimulat

Rilis : 11 April 2013

Sutradara : Charles Gozali

Produser : Hendrick Gozali dan Yusuf Hamdani

Produksi : Magma Entertaintment

 

 

Komentar

  1. Saya suka nih film2 kaya gini, sangat menghibur dan dipenuhi dengan pesan moral yang tersembunyi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener Kak Nit. menghibur sekaligus menginspirasi

      Hapus
  2. Aku biasanya suka up kalau pemainnya Reza Rahardian,tapi film ini justru baru tahu berkat baca disini.
    Makasih reviewnya ya mbak aku jadi cuss nonton hehe :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Reza cukup selektif ya memilih film yang akan dibintanginya. semua filmnya bagus

      Hapus
  3. wah, pasti filmya dikemas banyak guyonan yang mengocok perut ini. Jadi ingat jaman dulu, pasti ketawa haha hihi terhibur oleh pemain Srimulat yang memang piawai membaut orang bisa ketawa lebar ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak Windi, penuh guyonan, guyonan yang bikin rinduuu

      Hapus
  4. Aku baru tahu dong ada film ini, aku nggak pernah tau sebelumnya kalau ada film ini. Filmnya lawak, sepertinya seru nonton sambil tertawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. cocok untuk ditonton diakhir pekan ya Kak sulan, sebagai penetral dari seminggu yang penat

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer