Finding Srimulat : Film Sederhana Berjuta Makna
Srimulat? Siapa yang tidak mengenal salah satu grup lawak
terlaris, terkenal pada jamannya.
Saya ingat betul, dulu saat saya
masih duduk di bangku Sekolah Dasar, setiap malam pasti Ayah saya nyetel stasiun
televisi yang menayangkan Srimulat. Sobat HujanPena pernah nonton Srimulat? Kalau
pernah, berarti kita seumuran. Semua orang sepakat bahwa sampai saat ini belum
ada grup lawak manapun di Indonesia yang dapat menggantikan peran Srimulat di dunia
seni budaya Indonesia.
Srimulat adalah kelompok lawak
Indonesia yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo di Sukarta tahun 1950. Nama
Srimulat sendiri diambil dari nama istri Teguh yaitu Raden Ayu Srimulat. Awalnya
kelompok lawak ini diberi nama Gema Malam Srimulat di mana eksistensinya
dimulai dari kelompok lawak keliling.
Pasang surut dunia hiburan tanah
air berdampak juga pada bongkar pasang pemain Srimulat, hal ini justru menambah
kematangan Srimulat itu sendiri, terbukti sampai sekarang Srimulat memiliki
tempat tersendiri di hati para penggemarnya.
Film “Finding Srimulat” mengangkat
kisah tentang pasangan muda yang diperankan oleh Reza Rahardian sebagai Adika
Fajar dan istrinya Astrid Lyanna yang diperankan oleh Rianti Cartwright yang
mempunyai sebuah mimpi untuk bisa hidup mandiri tanpa bergantung dengan orang
tua Astrid. Di tengah perjuangan mereka untuk tidak menyulitkan orang tua
apalagi pada saat Astrid memilih untuk menikah dengan Adika, Astrid rela
melepaskan pendidikannya (kuliah) demi untuk menikah, tapi sayang Adika yang bekerja di
sebuah EO (event organizer) harus rela dipecat sementara waktu karena perusahaannya
bangkrut.
Sejak kecil, Adika tumbuh dan
besar dalam pengasuhan keluarga yang harmonis, bahkan di scene awal saat Ibunya
Adika melahirkan, Adika justru tertawa bukan memangis seperti bayi kebanyakan, kocak! Hidup Adi penuh kebahagiaan, ia juga memiliki selera humor yang bagus, terbukti
dari kesukaannya menonton lawak Srimulat manggung dari theatre ke theatre lain.
Sebuah memori indah tentang
Srimulat di masa kecilnya yang akhirnya menghantarkan Adi bertemu dengan para
pemain Srimulat tanpa sengaja. Scene bermula saat mobil yang dikendarai Adi
mogok di tengah jalan, kehabisan bensin. Lalu, tanpa sadar ia berhenti di depan
sebuah papan baliho besar yang bertuliskan Srimulat dengan wajah-wajah pemain dalam
bentuk sketsa kartun. Di sinilah Adi bertemu dengan Kadir, salah satu pemain
Srimulat dengan khas logat Maduranya. Karena Adi terbiasa bekerja untuk event
organizer, tidak sulit baginya untuk menemukan ide baru yang akan membawanya
pada kesuksesan juga sebagai ajang reuni bagi seluruh pemain Srimulat.
Film yang disutradarai oleh
Charles Gozali, serta produsernya Hendrick Gozali dan Yusuf Hamdani membawa
kenangan tersendiri bagi saya khususnya. Film ini bukan sekadar cerita
bagaimana mempertemukan kembali seluruh pemain Srimulat, tapi film ini dengan apik
menyampaikan banyak pesan kehidupan. Bahwa semua yang ada di dunia tidak ada yang abadi, semua memiliki masanya tersendiri, begitu juga dengan
Srimulat. Namun, bukan Srimulat namanya kalau tidak berhasil. Film ini berhasil
membuat saya rindu, haru serta menangis beberapa kali sepanjang satu jam empat
puluh menit. Bisa ya nangis padahal nonton film komedi… hihi
Iya, saya menangis beberapa kali,
tangisan pertama karena rindu, saya rindu lawakan para pemain Srimulat yang tak
pernah lagi saya dapatkan dari grup pelawak modern saat ini. Kedua tangisan haru karena ada satu scene di mana mereka untuk pertama kalinya manggung
lagi setelah ribuan purnama tenggelam di stasiun Balapan Solo. Konsepnya sih
agar terlihat lebih natural sekaligus mengenang konsep yang pernah yang diusung oleh
Mas Slamet sang pioneer Srimulat. Dalam scene itu terlihat sekali bahwa
Srimulat masih memiliki penggemar, semua tertawa semua terhibur dan pementasan di
stasiun Balapan Solo berhasil. Tangis ketiga pecah saat akhirnya Adika dan Astrid
berhasil menggapai imipian mereka berdua ditutup dengan adegan Astrid yang
melahirkan di atas panggung Srimulat.
Film ini wajib untuk kamu nonton
bareng keluarga kamu kalau kamu rindu dengan Srimulat. Rindu dengan guyonan
khas mereka, rindu dengan tingkah kocaknya Tessy, Gogon, Mamiek, Nunung dan
lainnya.
Masukin film ini dalam list film yang akan kamu tonton akhir pekan ini ya sobat HujanPena!
Judul : Finding Srimulat
Rilis : 11 April 2013
Sutradara : Charles Gozali
Produser : Hendrick Gozali dan
Yusuf Hamdani
Produksi : Magma
Entertaintment
Saya suka nih film2 kaya gini, sangat menghibur dan dipenuhi dengan pesan moral yang tersembunyi.
BalasHapusbener Kak Nit. menghibur sekaligus menginspirasi
HapusAku biasanya suka up kalau pemainnya Reza Rahardian,tapi film ini justru baru tahu berkat baca disini.
BalasHapusMakasih reviewnya ya mbak aku jadi cuss nonton hehe :))
Iya, Reza cukup selektif ya memilih film yang akan dibintanginya. semua filmnya bagus
Hapuswah, pasti filmya dikemas banyak guyonan yang mengocok perut ini. Jadi ingat jaman dulu, pasti ketawa haha hihi terhibur oleh pemain Srimulat yang memang piawai membaut orang bisa ketawa lebar ya
BalasHapusiya kak Windi, penuh guyonan, guyonan yang bikin rinduuu
HapusAku baru tahu dong ada film ini, aku nggak pernah tau sebelumnya kalau ada film ini. Filmnya lawak, sepertinya seru nonton sambil tertawa
BalasHapuscocok untuk ditonton diakhir pekan ya Kak sulan, sebagai penetral dari seminggu yang penat
Hapus