Keputusan Ayah untuk Hafiz #Part2 Sujud Terakhir Ayah

Juni 06, 2022
6 komentar

 #Cerbung #part2 #Sujud Terakhir Ayah


Assalamu'alaikum teman-teman, adakah yang rindu cerbung Sujud Terakhir Ayah? Authornya kepedean deh ini.. Hihi 

Untuk cerita bersambung dengan judul Sujud Terakhir Ayah akan update setiap hari Senin dan Rabu teman-teman, semoga selalu berkenan membaca ceritaku, ya.. ♥️

                                 🍀🍀🍀🍀 


Kicauan burung diikuti oleh ayam yang berkokok saling bersahutan, udara pagi yang bersih ditemani mentari yang perlahan naik ke awan sehingga mampu memperlihatkan sisa-sisa embun yang berkumpul diatas rerumputan. Semesta seolah menjadi saksi bahagianya keluarga Mahmud dan Mualimah atas kehadiran putra mereka, anak ke-3 yang mereka beri nama Yusuf Ar Rauf, diberi nama demikian pastilah terselip doa baik dibaliknya, Mahmud dan Mualimah berharap sang anak akan setampan Nabi Yusuf serta memiliki hati yang pemurah-arti dari Ar Rauf, diambil dari salah satu nama Allah yang mulia yaitu asmaul husna.

Nampaknya bukan hanya Mahmud dan Mualimah yang bergembira atas hadirnya Yusuf di tengah keluarga mereka, ada Hafiz dan Mumtaz yang tak kalah antusias menanti sang adik hadir ke rumah mungil nan bahagia yang mereka miliki. Bahkan keduanya telah berencana untuk menjaga sang adik secara bergantian agar sang Ibunda dapat segera pulih pasca melahirkan secara normal.

Tepat sepekan kelahiran Yusuf, Mahmud dan Mualimah sibuk mempersiapkan acara aqiqah untuk Yusuf, semua tetangga dan kerabat terdekat datang beramai-ramai untuk menghadiri acara sederhana guna menuntaskan kewajiban aqiqah atas Yusuf. 

Aqiqah merupakan sebuah ajaran dan tradisi dalam Agama Islam yang menandakan lahirnya seorang anak ke dunia. Sesuai dengan hadist Rasulullah Sallahu'alaihi Wassalam, para ulama menyepakati bahwa waktu pelaksanaan aqiqah yang paling baik adalah pada hari ke-7 semenjak hari kelahiran. Namun jika berhalangan karena sesuatu dan lain hal, aqiqah dapat dilaksanakan pada hari ke-14 atau hari ke-21. 

Diriwayatkan Al-Hasan dari Sammuroh rodhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelihkan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberikan nama." (HR Ahmad 20722, At-Turmudzi 1605 dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Di dalam tata cara aqiqah yang disunnahkan tersebut terdapat syarat wajib. Salah satunya yakni adanya penyembelihan hewan ternak seperti kambing, dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. 

                                🍀🍀🍀🍀

"Anak-anak sudah beranjak besar, Yah. Hafiz akan masuk kelas 1 SMP, Mumtaz juga sudah kelas 3 SD, dan sebentar lagi Yusuf juga akan masuk sekolah, apa Ayah ada biaya untuk menyekolahkan mereka bertiga?" tanya Mualimah di tengah-tengah percakapan santai mereka di teras rumah setelah makan malam.

"Insyaa Allah ada, Bu. Allah sang Pemberi Rejeki, enggak usah khawatir, kita cukup bertawakkal dan senantiasa berusaha," jawab Mahmud mencoba menenangkan, sedang dirinya juga resah menyikapi keadaan bahwa anak-anak akan terus beranjak dewasa dan membutuhkan pendidikan.

"Ibu dengar dari Bu RT, ada program kelas untuk penghafal quran di pesantren Syuhada, Yah. Anak-anak yang ingin menjadi penghafal quran bisa mendaftar dan mondok di sana," ujar Mualimah memberi info pada sang suami.

"Biayanya gimana, Bu? Untuk mondok, perlu biaya yang tidak sedikit setiap bulannya,"

"Mereka menggunakan sistem subsidi silang, Yah, khusus anak-anak yang tidak mampu akan terbantu dengan uang bulanan yang dibayarkan oleh siswa-siswa mampu lainnya," 

"Baiklah, besok Ayah coba tanyakan ke Bu RT dan Pak RT, mudah-mudahan ada jalan untuk Hafiz menjadi penghafal quran, Ayah pengen sekali ia menjadi penghafal quran suatu hari nanti,"

Setiap orang tua selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya tanpa pernah pandang bulu, anak adalah titipan dari sang Pencipta yang harus kita jaga dan kita tuntaskan tiap hak-haknya, tidak ada satu pun orang tua yang menginginkan keburukan untuk anak-anaknya, sering kita melihat fenomena yang ada di sekitar kita, anak-anak sukses justru hidup dan tumbuh dalam keterbatasan, hidup penuh cobaan, semua itu lah yang akhirnya menempa mereka menjadi pribadi yang lebih tangguh dan siap menghadapi segala bentuk lika-liku di depannya. Bukan..bukan berarti anak yang hidup dalam serba kecukupan tidak memiliki keahlian untuk menghadapi hidup, namun anak-anak dengan keterbatasan ekonomi terbiasa mencari solusi untuk setiap masalah yang dihadapi.

Bersambung..


Apakah Hafiz kelak akan menjadi penghafal al qur'an seperti yang dicita-citakan orang tuanya? 

Simak dan ikuti kelanjutannya di hari Rabu, yah.. ♥️

     


Komentar

  1. namanya sama dengan nama anak saya yg lagi mondok di pondok tahfidz.. jadi rindu saya sama nak lanang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Allah selalu melindungi ananda Hafiz ya kak Nadia

      Hapus
  2. Sedih bacanya, jadi teringat perjuangan orang tua dulu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perjuangan mereka tak akan terganti dengan dunia dan seisinya

      Hapus
  3. Menantikan kembali kelanjutan kisah Hafiz, semoga happy ending (maksa)

    BalasHapus
  4. Ditunggu banget cerbung yang ini. Eh, ternyata sudah ada yang part 3 juga, tapi saya tidak mau skip. Baca part 2 dulu baru part 3

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer