Mengenal Deforestasi dan Pencegahannya untuk Keberlangsungan Hidup

Maret 10, 2023
0 komentar
Mengenal Deforestasi dan Pencegahannya untuk Keberlangsungan Hidup- Indonesia tidak hanya terkenal sebagai negara maritim tetapi juga menjadi negara ke-3 setelah Brazil dan Zaire dalam kekayaan hutan hujan tropis dunia. Artinya Indonesia memiliki hutan yang kaya akan flora dan fauna. Namun sangat disayangakan, ketika hutan dan segala ekosistem yang seharusnya terjaga perlahan lenyap akibat deforestasi.

 
deforestasi
credit : freepik.com

Kawasan hutan di Indonesia mencapai luas 120,6 juta ha atau sekitar 63 persen dari luas daratannya (Departemen Kehutanan 2018). Kawasan hutan diklasifikasikan menjadi tiga fungsi, yaitu; Hutan Produksi meliputi areal 68,8 juta ha, hutan konservasi meliputi areal seluas 22,1 ha, dan hutan lindung yang memiliki fungsi perlindungan daerah aliran sungai (DAS) meliputi areal seluas 29,7 juta ha.

Tapi pernahkah Sobat Pena berpikir, “Kenapa keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna perlahan-perlahan menghilang?”

Deforestasi membawa banyak dampak terhadap kehidupan sehari-hari dan juga keberlangsungan di masa depan. 

Selama ini, isu seputar lingkungan bukanlah hal yang menarik untuk diperbincangkan. Kebanyakan dari kita menganggap bahwa dampak dari degradasi lahan maupun hutan bukan suatu hal urgent, toh, Indonesia masih memiliki hutan, ‘kan?

Faktanya, sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 Indonesia telah kehilangan 213 juta hektare. Meski Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan lewat pernyataan Ditjen PKTL KLHK mengklaim bahwa dalam kurun waktu dari tahun 2019 sampai 2020, Indonesia telah berhasil menurunkan angka deforestasi menjadi 75,03% atau sekitar 115,64 ribu ha.

Mengenal Apa Itu Deforestasi & Dampaknya


Deforestasi atau penggundulan hutan adalah perubahan kondisi penutupan lahan dari kelas penutupan lahan kategori hutan/berhutan menjadi kelas penutup lahan Kategori non hutan/tidak berhutan (Kementerian Kehutanan).

Secara sederhana, deforestasi adalah suatu peristiwa di mana kawasasn hutan di Indonesia berubah menjadi kawasan bukan hutan. Lahan yang awalnya berisi keanekaragaman hayati (fauna) hutan beralih fungsi menjadi lahan sawit, pemukiman penduduk, industri tambang, pembangunan jalan.

Deforestasi perlahan menjadikan Papua menjadi korbannya dengan sebelumnya Sumatera dan Kalimantan. NASA Earth Observatory menjelaskan bahwa wilayah Papua yang cenderung lebih sulit diakses daripada wilayah Indonesia lainnya berdampak pada semakin masifnya pembukaan lahan yang terjadi beberapa tahun belakangan.

Data yang berhasil dipublikasikan oleh dari Center for International Forestry Research (CIFOR), sampai tahun 2019 terdapat 168.471 hektar hutan alam di Provinsi Papua yang menjadi perkebunan sawit yang mengakibatkan beberapa dampak yang dirasakan masyarakat luas seperti tanah longsor, banjir, panasnya bumi, punahnya flora dan fauna hutan, perubahan iklim, hilangnya tempat tinggal suku pedalaman dan terganggunya siklus air.

Peningkatan konsentrasi CO2 sebesar 30% dalam 100 tahun terakhir mengakibatkan suhu permukaan bumi meningkat antara 0,3-0,6 derajat Celcius (Lal. Et.al., 2002). Peningkatan suhu tersebut mengakibatkan fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation) di kawasan Asia Tenggara lebih sering terjadi dan berdampak pada peningkatan intensitas kejadian curah hujan yang ekstrim. Perubahan iklim global yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan di Indonesia.

deforestasi

Saya jadi teringat salah satu film berlatar tempat hutan Jambi, yaitu film Sokola Rimba. Salah satu scene dalam film tersebut menampilkan adegan beberapa penebang hutan liar yang tidak diketahui siapa dalangnya.

Scene pun berlanjut pada adegan di mana para ketua suku pedalaman yang menempati hutan tersebut diajak berkumpul oleh beberapa orang untuk meminta mereka pindah karena pepohonan di tempat mereka bernaung akan ditebang. Siapa yang menyangka jika scene tersebut dapat dikaitkan dengan deforestasi yang tiap tahun terus terjadi meski pergerakannya seolah diperlambat.

Penyebab dan Tindakan Pencegahan Deforestasi

Melihat angka deforestasi yang semakin meningkat, sudah seharusnya kita sebagai generasi muda mengetahui apa saja penyebab deforestasi untuk dapat melakukan Tindakan prefentif agar angka dan dampak deforestasi tidak semakin menjadi. Berikut beberapa penyebab deforestasi di Indonesia

1. Pembukaan Hutan Secara Illegal

Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang akan habis jika tidak dijaga. Menebangi hutan secara liar demi keuntungan beberapa oknum bukan perilaku yang patut dicontoh. Baik legal maupun tidak, pembukaan hutan haruslah mengikuti prosedur yang ada.

2. Pembukaan Lahan Perkebunan Sawit

Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak dari pembukaan lahan hutan untuk beralih fungsi menjadi lahan sawit menyebabkan hal ini terjadi. Mereka hanya memikirkan sumber daya alam yang dapat menghasilkan keuntungan seperti membuka hutan demi lahan sawit.

3. Meningkatnya Kebutuhan Masyarakat akan Kayu

Manusia selalu meningkat jumlahnya dari hari ke hari, demikian pula dengan kebutuhan-kebutuhan industrial. Manusia bertambah membutuhkan lahan sebagai tempat tinggal, manusia membutuhkan kayu sebagai bahan dalam hal pembangunan dan bahan dalam pembuatan furniturenya.

Tentu meningkatnya permintaan berdampak pada banyaknya pula yang akhirnya ditebang, ‘kan?

4. Kebakaran Hutan

Indonesia adalah negara dengan iklim tropis, bahkan beberapa wilayah di Indonesia memiliki suhu di atas 40 derajat celcius jika memasuki musim kemarau. Hal inilah yang menyebabkan kekeringan hingga menimbulkan kebakaran hutan.

Masih ingatkah Sobat Pena dengan kejadian di tahun 2019 silam? Kebakaran lahan dan hutan menjadi penyebab rusaknya udara di beberapa wilayah Indonesia hingga merembet ke beberapa negara tetangga.

Banyak penyebab terjadinya deforestasi di Indonesia bukan berarti membuat kita menyerah untuk terus berupaya meminimalisir deforestasi, ‘kan? Saya yakin, semakin banyak masyarakat yang peduli akan keberlangsungan hutan dan hidup manusia, maka akan semakin banyak pula pencegahan-pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya :

1. Melakukan Sistem Tebang Pilih dan Reboisasi

Sistem tebang pilih adalah upaya pencegahan yang selalu digaungkan. Hanya memperbolehkan menebang pohon yang berusia lebih dari ratusan tahun adalah cara yang tepat. Lalu, dengan berkomitmen menanam 10 ribu pohon untuk setiap 1 pohon yang ditebang merupakan upaya yang tidak boleh diabaikan. Mulailah dengan menanam pohon di sekita tempat tinggal tanpa mengusik apalagi merusaknya.

deforestasi

2. Melakukan Pengawasan Secara Ketat dan Berkala

Lemahnya pengawasan serta hukum yang berkaitan dengan penebangan hutan membuat beberapa oknum leluasa merusak bahkan menghabisi hutan demi kepentingan pribadi. Mencatat, memberi penyuluhan serta melakukan reboisasi saja tidak akan cukup jika tanpa pengawasan dan peraturan hukum yang kuat.

Lantang bersuara di media sosial adalah upaya paling sederhana yang dapat dilakukan oleh kamu semua nih, Sob! Dengan banyaknya orang-orang yang peduli akan isu degradasi hutan, akan mempercepat dan membuat pemerintah lebih fokus menetapkan sanksi atas penyalahgunaan hutan hingga menyebabkan deforestasi.

Penutup

Deforestasi bukan sekadar isu lingkungan melainkan menyangkut keberlangsungan makhluk hidup yang ada di bumi. Flora, fauna dan manusia sangat bergantung dengan sumber daya alam (hutan). Kalau Sobat merasa akhir-akhir mengapa suhu di dalam maupun luar ruangan menjadi lebih panas dari biasa ya salah satu penyebabnya karena sudah tak banyak lagi lahan hijau yang dapt menjadi paru-paru dunia. 

Referensi :

https://www.its.ac.id/news/2022/06/17/tingkatkan-perhatian-terhadap-lingkungan-cegah-semakin-parahnya-deforestasi/

https://lindungihutan.com/blog/pengertian-deforestasi-penyebab-dan-dampak/

https://econusa.id/id/ecodefender/lebih-lanjut-tentang-deforestasi/









Komentar

Postingan Populer