Ayah-Bunda LDR-an, Anak Jadi Korban. Benarkah?

Desember 11, 2022
0 komentar
Orangtua LDR-an, anak jadi korbannya, benarkah? Fenomena yang sering terjadi di era semua kebutuhan naik tidak jarang membuat para orangtua muda berusaha lebih ekstra demi masa depan sang buah hati. Memilih untuk hidup berjauhan sementara waktu menjadi pilihan yang sebenarnya bukan pilihan terbaik apalagi di masa golden age anak, peran orangtua sangat dibutuhkan.
Untung tak dapat ditampung, malang tak mampu dibendung, pilihan untuk berjauhan dengan suami atau istri karena tuntutan ekonomi bak makan buah simalakama, dimakan sakit, tak dimakan bagaimana? 
Ayah-Bunda-LDR

Muncul berbagai statement yang berkembang di masyarakat bahwa anak selalu jadi korban jika kondisinya seperti ini, jawabannya bisa iya bisa tidak, selalu ada sisi positif yang dapat diambil dari setiap sisi kehidupan. 

Saya adalah salah satu anak yang menjadi "korban" akibat Ayah dan Mamak berjauhan karena tuntutan pekerjaan. Tentunya bukan saya saja, adik-adik saya menjadi korban. Kami tumbuh dan besar dengan kondisi yang berliku, ditinggal orangtua salah satunya. Namun apakah kami kekurangan kasih sayang? 

Untuk saya pribadi, pengalaman ini bermula saat saya sudah duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 3, usia yang terbilang cukup untuk merasakan kasih sayang penuh saat Mamak dan Ayah masih dalam satu rumah dan satu kota. 

Banyak pengalaman memorable yang terpatri antara aku dan Ayah dibanding adik-adikku yang bahkan di usia 6 tahun mereka sudah merasakan hidup dengan kedua orangtua yang berjauhan. 

Apakah Ayah dan Mamak tidak bertemu sama sekali? Ayah dan Mamak selalu bertemu setiap satu minggu atau dua minggu sekali. Semua sesuai kesepatakan di antara mereka pastinya. Yang aku ingat Mamak selalu pulang ke rumah atau Ayah yang mengunjungi Mamak di sana membawa kami serta. 

Keluarga Harmonis Tetap Tercipta Meski LDR-an

Sejauh ini, keluarga adalah nomor satu untuk Mamak dan juga Ayah, mereka selalu mengupayakan yang terbaik untuk kami. Mulai dari kasih sayang hingga pendidikan tercukupi. Tidak ada satupun di antara kami yang merasa diasingkan, semua mendapat porsinya masing-masing. 

Contoh kecil yang kuingat sampai saat ini adalah, Mamak selalu berusaha menyediakan makanan dengan asupan gizi yang cukup untuk kami semua. Di tengah kesibukannya bekerja di tempat yang jauh, bahkan harus pergi bekerja pukul 5 pagi, anak-anaknya saja masih terlelap mimpi, tapi Mamak selalu berusaha yang terbaik untuk kami. 

Apalagi saat salah satu di antara kami sedang berulang tahun, Mamak dan Ayah pasti akan merayakan momen setahun sekali dengan cara yang unik misalnya kami semua diajak makan di luar rumah, atau Mamak memasak masakan khusus seperti nasi urap lengkap dengan atributnya plus dimakan di atas daun pisang, duh ... membayangkan kembali masa itu rasanya rindu. Keharmonisan keluarga yang memilih untuk LDR tetap bisa dijaga kok, sob.

Komunikasi yang Baik adalah Kunci Utama

Komunikasi adalah salah satu tips dalam keluarga kami, apapun selalu dikomunikasikan, Mamak selalu memberi kepercayaan kepada saya untuk menjaga adik-adik atau mendelegasikan beberapa tugas rumah dengan komunikasi yang baik. Komunikasi juga lah yang akhirnya mengajarkanku tentang arti sebuah tanggung jawab. Dari komunikasi antara saya dan Mamak, terciptalah pemahamam secara tidak langsung bahwa keluarga bukan tentang perorangan namun tentang banyak orang, banyak kebutuhan serta harapan. 

Saya percaya, keluarga yang memilih untuk LDR sementara waktu ataupun yang tidak tetap harus mengutamakan komunikasi yang baik agar tujuan sebuah keluarga dapat dipahami dan dijalankan bersama. Dan jangan lupa komunikasi yang baik terbentuk atas dasar kesadaran antar orangtua dan anak bahwa orangtua perlu terus belajar dan memperbaiki diri hari demi hari untuk anak-anaknya.

Sisi Positif yang Bisa Diambil Anak ketika Orangtua LDR

Hidup pasti memiliki dua sisi, ada positif dan negatif, kali ini saya tidak ingin memberi sisi negatif meskipun ada karena melalui tulisan ini saya ingin meyakinkan banyak orangtua yang sedang dirundung gundah karena berjauhan dengan orang tersayang bahwa Ayah-Bunda LDR-an keluarga tetap menjadi yang utama kok. Justru ada banyak kelebihan dari orangtua yang LDR 

  • Anak Lebih Gampang Memahami Situasi yang Dihadapi Orangtua

Anak yang dibesarkan di masa-masa orangtua juga sedang berusaha memperbaiki keadaan ekonomi keluarga akan lebih mudah memahami dan lebih tahan banting. Contohnya seperti saya, si Sulung dari 4 bersaudara, sejak kelas 5 SD sudah paham apa tanggung jawab saya kepada adik-adik saya yang tidak selalu mendapatkan kasih sayang dan perhatian Mamak. 

  • Membentuk Anak Mandiri

Pengalaman ini mengajarkan banyak hal untuk saya, saya dan adik-adik menjadi lebih mandiri serta berani untuk mengambil keputusan mendesak. Mengapa disebut keputusan mendesak? Karena dari dulu, tiap kali ada hal yang bersifat urgensi pasti dal kondisi tidak ada orangtua di rumah, atau Mamak dan Ayah yang masih di tempat kerja. Banyak keputusan yang saya ambil, saya pertimbangkan untuk menyelesaikan masalah, dan kebiasaan itu membantu saya menjadi pribadi yang lebih mandiri. 

  • Menjadikan Anak Pembelajar yang Baik

Sering sendiri, sering membuat keputusan sendiri membuat anak menjadi pembelajar yang baik, apalagi jika situasinya sudah memiliki adik, tentu ada banyak hal yang harus dipelajari sendiri demi memecahkan solusi. 
Ayah-Bunda-LDR
orangtua-yang-LDR-justru-membentuk-anak-mandiri

Anak yang dibesarkan daalam keluarga LDR memiliki banyak kesempatan untuk mengeksplor diri guna mendapatkan banyak ilmu baru yang tidak ditemui di bangku sekolahaan. 

Maka tak heran jika anak yang tumbuh di keluarga LDR memiliki jiwa kepemimpinan serta kemandirian yang tinggi, mereka mencotohkan dari apa yang mereka lihat, dan dengar. Tak jarang pula kita temui anak-anak dengan kondisi kedua orangtua adalah pekerja memiliki kecerdasan emosional dan intelektual di atas teman - teman lainnya. 

Penutup

Tidak ada orangtua yang ingin berjauhan dengan anaknya, tidak ada pula anak yang kehilangan figur Ayah-Bunda, kendati demikian jika memang sudah begitu suratan takdirnya maka komunikasi yang baik, time management yang baik adalah kunci utama keharmonisan keluarga yang terpaksa harus LDR dengan keluarga tercinta. 

Dan kita selalu diberi akal untuk menilai dan melihat sesuatu dari sudut pandang positif agar hati yang menjalani jauh lebih tenang dan ikhlas. Bukankah orangtua melakukan semua ini demi masa depan anak-anaknya? Jadi, Ayah-Bunda LDR-an, anak jadi korban tak selamanya benar ya, sob.

Semoga artikel saya bermanfaat, tetap semangat para orangtua pejuang masa depan keluarga, send love dari saya ❤️















Komentar

Postingan Populer