Meminta Maaf Kepada Anak? Mengapa Tidak?

Oktober 15, 2022
7 komentar
Orangtua Perlu Meminta Maaf Pada Anak

Banyak orangtua yang merasa tidak nyaman ketika harus meminta maaf pada anak, alasannya pun beragam, mulai dari enggan mengakui kesalahan karena orangtua tidak pernah merasa bersalah, juga merasa bahwa setiap pilihan ataupun keputusan yang diberikan adalah yang terbaik untuk anaknya, dan semua itu membuat orangtua kerap bersikap egois dan enggan meminta maaf pada anak.

Membaca beberapa kalimat di atas, saya berasa ditampar banget. Kenapa? Hal sederhana seperti meminta maaf pada anak tampaknya belum menjadi bagian dari pola asuh sebagian orangtua.

Orangtua yang enggan untuk meminta maaf pada anak di ketika melakukan kesalahan nantinya akan memicu kerenggangan dalam hubungan antar orangtua dan anak, sehingga anak sulit untuk membedakan mana yang benar atau salah.

Anak adalah tanggung jawab orangtuanya, jauh sebelum anak lahir ke dunia, orangtua seyogyanya harus mempersiapkan berbagai hal untuk tumbuh kembang anak di masa datang. Dan sering kali orangtua merasa memiliki beban tersendiri untuk dapat memberikan serta mengajarkan pendidikan dan adab-adab yang baik untuk anak-anaknya. Sebab, anak lahir dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa dan orangtua lah yang kelak akan mengajari & membimbingnya.

Kewajiban Orang Tua Mendidik Anak Lewat Kebiasaaan Baik


Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” (QS At Tahrim: 6).

Sobat HujanPena setuju gak kalau pola asuh orangtua kita saat ini adalah hasil pola asuh kakek atau nenek kita terdahulu? Makanya banyak banget beberapa pola pengasuhan anak di masa lalu yang tidak dapat kita terapkan lagi di masa kini. Tentu banyak alasannya, apalagi dengan semakin berkembangnya ilmu parenting dan psikologi anak yang membuat orangtua zaman now melek akan banyaknya pola asuh yang tidak lagi relate untuk dipraktikkan saat ini.

Kita berbicara tentang dunia anak dan orangtua saat ini yang berjalan dan berkembang begitu kompleks, tidak mudah bagi orangtua untuk mampu menjalankan semuanya dengan seimbang, ditambah lagi dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan yang akhirnya menimbulkan percikan emosi yang mudah sekali tersulut. Hal – hal sederhana yang kerap dilakukan sang anak menjadi pelampiasan tumpukan emosi orangtua, padahal, belum tentu apa yang dilakukan anak berakibat fatal sehingga mereka berhak menerima bentakan ataupun amarah kita sebagai orangtua, ‘kan?

Orangtua sebagai main model anak seharusnya dapat memberikan contoh yang baik, salah satunya adalah meminta maaf kepada anak jika kita sebagai orangtua melakukan kesalahan. Dan saya sangat setuju jika meminta maaf kepada anak merupakan action yang nyata sebagai contoh pola pengasuhan yang baik.

Dengan orangtua meminta maaf kepada anak ketika melakukan kesalahan, tingkat kepercayaan diri anak terhadap orangtua semakin meningkat, keterbukaan anak dengan orangtua juga akan membaik, bukan tidak mungkin bonding anak dan orangtua akan semakin erat pula.

Kalau begitu, apa saja manfaat dari orangtua meminta maaf kepada anak yang wajib Sobat HujanPena ketahui?

Manfaat Meminta Maaf Kepada Anak saat Orangtua Melakukan Kesalahan


Banyak orangtua yang belum menyadari banyaknya manfaat mendekatkan diri dengan cara melalui cara meminta maaf pada mereka ketika kita sebagai orangtua melakukan kesalahan. Anak yang diasuh dengan pola terbuka bahwa siapa saja bisa wajib meminta maaf ketika melakukan kesalahan akan menjadi pribadi anak yang mampu menghargai orang lain dengan lebih baik. Di bawah ini, KakMin CahayaPena sudah rangkum manfaat apa saja yang anak dapatkan ketika kebiasaan “meminta maaf” ini diterapkan.

Memberi Contoh Yang Baik Lewat Cara "Meminta Maaf"


Sebagai seorang peniru ulung, anak akan lebih banyak menirukan tingkah, gaya, cara bersikap juga cara berbahasa yang digunakan oleh orangtua dalam kesehariannya. Oleh karena itu, penting bagi setiap orangtua memahami dengan benar apa yang ia lakukan, segala kebiasaan, hingga hal – hal remeh lainnya akan terekam oleh anak dan kelak akan menjadi kebiasaan bagi mereka.

Sudah sepantasnya orangtua memberikan contoh yang baik. Contoh yang akan mereka praktikkan di kemudian hari, misal dengan selalu mengawali segala aktivitas dengan berdoa, membaca buku apa saja, juga meminta maaf jika melakukan kesalahan. Anak akan lebih cepat memahami makna dari sebuah tindakan yang dilakukan orangtua. Jika orangtua yang melakukan kesalahan seperti membentak anak saat anak tantrum atau memarahi anak habis-habisan ketika tidak sengaja membuat adiknya menangis langsung meminta maaf pada anak disertai memberikan pemahaman kepada mereka bahwa hal yang barusan terjadi adalah salah, anak akan memahami hal yang benar dan seharusnya juga sebaliknya.

Mengajarkan Untuk Bertanggung Jawab Melalui Kebiasaan "Meminta Maaf"


Bertanggung jawab merupakan salah satu bentuk dari kualitas diri yang seharusnya dimiliki semua orang. Setiap orang wajib mempertanggung jawabkan apapun yang diperbuat, tidak terkecuali apakah anak-anak atau orang dewasa. Sikap mampu bertanggung jawab ini dapat dibentuk sejak dini lho sobat HujanPena. Bagaimana caranya? Dengan mengajarkan mereka bagaimana menghadapi sebuah masalah, jika melakukan kesalahan maka haruslah meminta maaf, biarkan anak mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ketika ia menyakiti adik, memecahkan barang kesayangan Ayah dan Bunda, maka arahkan anak untuk meminta maaf, hal seperti akan menjadi kebiasaan ketika dilakukan sejak dini dan kontinyu.

Kebiasaan Sebagian orangtua saat ini adalah selalu menjadi “tameng” bagi anak ketika mereka melakukan kesalahan pada orang lain, padahal, tindakan seperti itu justru mengajarkan contoh buruk, bahwa kelak orangtua akan selalu menjadi “pelindung” bagi mereka saat melakukan kesalahan, alhasil? Ya, anak tidak dapat menerapkan sikap bertanggung jawab ini dengan baik. Maka, tidak heran jika banyak orang dewasa saat ini yang seolah “lepas tangan” dengan segala masalah yang diperbuat. Jangan ditiru ya, Sob!

Kebiasaan Meminta Maaf dapat Menanamkan Nilai Kejujuran


Selain bertanggung jawab, menanamkan nilai-nilai kejujuran sejak dini dapat membentuk kualitas diri yang terpuji bagi anak. Anak akan berlaku jujur pada dirinya sendiri dan orang lain. Anak juga akan berani menyuarakan pendapatnya tanpa distraksi takut dianggap salah, takut dimarahi oleh orangtua karena anak sudah lebih merasa terbuka. Dengan orangtua memberanikan dan membiasakan diri untuk meminta maaf pada anak, anak akan merasa dihargai setiap pendapatnya juga isi perasaanya.

Perlu diingat ya, Sob! Orangtua yang membiasakan diri untuk meminta maaf pada anak bukan berarti mereka takluk pada anak, tidak. Justru dengan hal ini, anak akan berani melakukan hal-hal baru.

Anak Akan Dapat Menghargai Orang Lain lewat Kebiasaan Meminta Maaf


Tak ubahnya dengan orang dewasa yang selalu ingin dihormati, anak juga manusia, mereka butuh sebuah rasa nyaman yang mereka bisa dapatkan ketika orangtua tidak enggan meminta maaf saat melakukan kesalahan. Dari sini anak juga belajar, bahwa setiap kesalahan memiliki alasan dan alasan ini yang tidak ingin terulang kembali, dengan demikian anak akan menghormati setiap hal yang tidak disukai orangtuanya, memahami hal apa yang membuat orangtuanya murka. Setelah memahami itu semua? Anak akan lebih menghormati orangtua sesuai dengan poin yang telah disepakati bersama,’kan?

Dari Kebiasaan Meminta Maaf, Orangtua & Anak Sama-Sama Belajar


Sama seperti anak-anak, orangtua adalah peran yang harus senantiasa belajar. Menjadi orangtua adalah pekerjaan seumur hidup, bukan mudah ya menjadi orangtua, tentunya perlu membekali diri dengan ilmu.

Orangtua yang senantiasa belajar akan membawa dampak baik pada anak, salah satunya ialah tidak menjadikan status orangtua dan menjadi sebuah status yang terhalang dinding pemisah yang tinggi menjulang sehingga orangtua tidak mengupgrade diri dan terus belajar untuk menjadi orangtua idaman karena telah merasa selalu memberikan yang terbaik.

Ketika menjadi orangtua, seumur hidup kita berhadapan dengan salah satu ciptaan Tuhan yang berwujud sebagai manusia, makhluk hidup. Tentulah makhluk hidup selalu berkembang secara dinamis, itulah mengapa ilmu parenting juga terus berkembang mengikuti jamannya.

Dengan menjadikan “meminta maaf” menjadi suatu kebiasaan, orangtua akan belajar untuk mengenal anak lebih dalam, dan anak juga akan belajar untuk menerima konsekuensi di tiap peristiwa. Bener?

orangtua perlu meminta maaf pada anak

Jika disimpulkan, Orangtua sebagai pemeran utama dalam tumbuh kembang anak yang bertanggung jawab memberikan pendidikan yang baik untuk anak perlu menjadikan kebiasaan saling meminta maaf di dalam pola asuh. Orangtua jangan lagi egois merasa selalu memberikan yang terbaik tanpa mempertimbangkan perasaan sang anak. Atau sebagai orangtua, yuk kita minimalisir sikap arogansi kita, gengsinya kita untuk sekadar merangkul anak, meminta maaf pada mereka ketika dengan sadar kita melakukan kesalahan. 




Komentar

  1. Memang tak mudah lho ngaku salah di depan anak. Hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meski tidak mudah, tetap harus diupayakan agar anak terbiasa melakukan hal-hal baik.

      Hapus
  2. Anak belajar pertamakali dari melihat apa yang orang tua lakukan. Sehingga segala tingkah laku orang tua akan banyak ditiru oleh anak. Salah satunya meminta maaf tersebut. Memang sebagai orang tua , kita harus menunjukkan bawasannya saat berbuat salah harus meminta maaf bukan hanya berkata saja. Meski terkadang mang ego orang tua untuk melakukan hal tersebut cukup tinggi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar sekali, Kak. Miris sekali jika pola asuh orangtua kita terdahulu yang lebih mengedepankan ego terus dipertahankan..

      Hapus
  3. Yups membiasakan anak meminta maaf dimulai oleh kita sebagai orang tua.

    BalasHapus
  4. Setelah baca ini aku jadi mikir, ternyata 'gengsi'nya aku sama orangtua bisa jadi karna ga dibiasakan untuk meminta maaf ke anaknya dulu ya. Jadi pembelajaran kalo punya anak, insyaAllah

    BalasHapus
  5. Meminta maaf saat kita melakukan kesalahan kepada anak itu sangat penting, karena segala perbuatan kita akan ditiru oleh mereka

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer