Bermain Bersama Ayah: Kenali Manfaat dan Jenis Permainannya

Oktober 31, 2022
13 komentar
Sejak kecil aku selalu bermain dan diajak Ayah kemanapun ia pergi, bahkan kalau menurut penuturan Ibu, jika Ayah pergi tanpa mengajakku, bisa-bisa aku akan menangis seharian. Sebegitu dekat hubunganku dengan Ayah sehinga tersematlah sebutan ‘Anak Ayah’ dalam diriku.

Ketika beranjak dewasa, aku jadi paham betapa penting peran Ayah dalam tumbuh kembangku. Aku menjadi pribadi pemberani, tegas dan percaya diri. Apa yang aku alami berhubungan dengan sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa anak yang banyak menghabiskan waktu dengan Ayahnya sejak kecil memiliki kecerdasan yang tinggi dan emosi yang stabil.

Sayangnya hal demikian tidak dirasakan oleh adik-adikku, ketika mereka lahir, Ayah harus ekstra bekerja mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan serta biaya pendidikan untuk kami, hal inilah yang jelas membuat aku dan adik-adikku berbeda dari segi kestabilan emosi juga kecerdasan.

Hingga aku berusia 7 tahun, Ayah selalu ada untukku, bermain bersama, menjemputku sekolah, dan mengantarku pergi mengaji. Semua momen bersama Ayah terasa sangat eksklusif bagiku apalagi ketika Ayah semakin sulit berkumpul dengan kami karena harus bekerja mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan serta biaya pendidikan kami, perlahan keberadaan Ayah semakin menipis.

Belum lagi akhir-akhir ini muncul isu fatherless country yang disematkan untuk Indonesia, membuatku semakin miris. Data-data tersebut pasti terkumpul dari banyaknya fenomena juga survey yang ditujukan untuk mengetahui seberapa lama atau sering Ayah mengajak dan berkumpul dengan keluarga, terkhusus anak, ‘kan?

Apakah memang sudah separah itukah kesibukan para Ayah sehingga sulit meluangkan waktu barang sebentar untuk bermain dengan anak? Padahal, jika ingin bersabar lebih untuk anak, orangtua akan menemukan banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan ketika Ayah khususnya memiliki waktu bermain dengan anak.

Mendekatkan dan Menciptakan Memori Indah bersama Ayah


bermain bersama Ayah
Ilustrasi bermain bola bersama Ayah

Kegiatan yang dilakukan bersama dengan Ayah kelak akan menjadi kenangan indah bagi anak. Anak akan memiliki kenangan yang bisa diceritakan atau diterapkan kembali kepada anak-cucu kelak.

Kegiatan sederhana yang dilakukan pasti akan membentuk kedekatan antara Ayah dan anak sehingga anak merasa disayangi secara utuh oleh kedua orangtuanya.

Hal ini juga akan mempermudah sang anak yang biasa aktif bermain bersama Ayah untuk mencurahkan, menceritakan segala hal tanpa ditutupi kepada Ayahnya, dan hal ini akan mempermudah peran Ayah juga Ibu untuk dapat memantau pergaulan sang anak tanpa menjadi diktator.

Meningkatkan Kecerdasan Intelegensi & Emosional

Sebuah penelitian mengatakan, anak yang sering bermain bersama Ayah memiliki kecerdasan yang tinggi dibanding yang tidak. Tentunya penelitian ini berdasarkan data dilapangan dengan kondisi kedua orangtua lengkap. Bagaimana dengan anak yang dilahirkan tanpa memiliki Ayah dengan suatu alasan tertentu? Pastinya keluarga apalagi Ibu sudah mempersiapkan pendidikan serta pola asuh terbaik meski tanpa Ayah, bisa dengan meminta keluarga terdekat seperti Paman atau Kakek untuk mengajak anak bermain.

Anak yang sering bermain bersama Ayah dikatakan memiliki kecerdasan yang lebih tinggi, mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh dua perspektif dari Ayah dan Ibu yang diperoleh anak sehingga anak akan belajar untuk mengenal dunia lebih luas, memandang dan menilai sesuatu dari dua sudut yang berbeda. Apalagi ketika dihadapkan dengan masalah, cara Ayah dan Ibu dalam menyikapi permasalahan pastilah berbeda, jika Ayah akan cenderung menggunakan logika sebagai jalan keluarnya, maka Ibu sebaliknya. Hal seperti inilah yang membentuk karakter kuat dalam diri anak.

Seperti kita ketahui, dalam dunia parenting, peran Ayah dalam pengasuhan sang buah hati tidak bisa dianggap remeh. Ketika Ayah dengan sukarela turun tangan mengajak anak untuk bermain, Ibu bisa sedikit memiliki waktu untuk bernapas, mencuri-curi waktu untuk tetap menjaga kewarasan sebagai Ibu rumah tangga. Saat kerjasama yang baik ini tercipta, Ibu akan menjadi pribadi yang bahagia, dan Ibu yang bahagia akan membesarkan anak dengan bahagia pula.

Melatih Motorik & Psikomotorik Anak

Banyak permainan outdoor maupun indoor yang dapat dilakukan bersama Ayah. Mungkin permainan indoor akan lebih didominasi oleh Ibu sebab dengan banyaknya pekerjaan domestik, tentulah Ibu akan lebih memilih bermain di dalam ruangan, dan permainan outdoor akan diambil alih oleh Ayah, meski tak jarang, Ayah juga bisa mengajak anak bermain di dalam rumah ya, Sob.

Melakukan aktivitas bersama di luar

Dalam masa usia emas, anak sangat perlu untuk selalu distimulasi, anak membutuhkan banyak eksplorasi baik di dalam maupun di luar ruangan. Ketika bermain indoor bersama Ayah di akhir pekan, seperti menggambar, melukis atau sekadar belajar mengenal bentuk, Ayah sudah berperan penting dalam perkembangan motorik halus anak. Meski kita tahu bersama bahwa kesibukan Ayah di luar rumah juga padat. Namun, tidak ada salahnya jika Ayah mengajak anak bermain barang sebentar untuk tetap menjaga bonding antar Ayah dan anak. Ditambah dengan rutinitas di kota-kota besar, sering Ayah berangkat kerja saat anak masih terlelap dalam tidurnya dan kembali pulang saat anak sudah beranjak tidur.

Jika sobat HujanPena memiliki anak lelaki di rumah, jangan pernah segan untuk mengajaknya bermain di luar rumah, ya. Seperti berjalan bersama di hari minggu pagi, mengajaknya bersepeda atau bermain sepak bola guna melatih psikomotorik anak.

Tidak ada kata terlambat untuk Ayah memiliki waktu bermain bersama anak. Apalagi di jaman yang serba digital ini, Ayah bisa kapan saja bertemu secara virtual dengan anak sekadar bertanya apa kegiatan yang sedang dilakukan, atau bertanya sedang makan apa. Hal-hal sederhana seperti itu yang akan menimbulkan kedekatan secara emosional.

Nah, untuk dapat sobat HujanPena praktikkan di rumah, KakMin merangkum beberapa permainan yang bisa Ayah lakukan bersama sang buah hati, seperti :

Membacakan Buku

Kegiatan membaca bersama Ayah

Dengan membacakan anak sebuah cerita di penghujung malam sebelum tidur, setidaknya Ayah bisa lebih dekat dengan sang buah hati di sela-sela kesibukan harian Senin sampai Jumat. Dan tentu akan berbeda sekali pengalaman yang dirasakan anak ketika bacaan itu dibacakan langsung oleh sang Ayah apalagi ketika memperagakan beberapa suara-suara hewan favoritnya.

Bermain Monopoli

Permainan monopoli umumnya diperuntukkan untuk anak usia 6 tahun keatas, di mana anak sudah mulai memahami istilah-istilah jual beli, untung dan rugi. Dalam permainan monopoli, Ayah bisa mengajarkan strategi-strategi jitu dalam menghadapi masalah, bukan?

Bermain pura-pura

Apa itu bermain pura-pura? Selain bermain bola, atau bersepeda bersama anak, Ayah bisa melakukan permainan pura-pura sebagai permainan yang bukan hanya melatih motorik, psikomotorik anak tetapi juga kekuatan imajinasinya. Dengan bermain pura-pura, Ayah bisa menjadi siapa saja, begitu juga anak. Ayah bisa menjadi seorang guru dan anak sebagai muridnya, atau Ayah bisa berperan sebagai chef dan anak sebagai tamu restorannya. Selain melatih imajinasinya, anak juga belajar bagaimana bersikap kepada seseorang dengan berbagai profesi yang akan ia jumpai di kemudian hari.

Bagaimana? Menarik sekali ya bermain bersama Ayah? Anak akan tumbuh menjadi anak yang bahagia, penuh dengan kasih sayang. Jadi, jangan ada lagi ya alasan Ayah sibuk sehingga tidak bisa meluangkan waktu bermain bersama anak.

Besar harapan KakMin, banyak sobat HujanPena yang mungkin sekarang sudah menjadi orang tua untuk semakin aware dan mau terus berbenah agar menjadi orangtua terbaik, dan selalu ingat mengajak anak bermain bersama Ayah juga Ibu adalah keharusan. Karena sejatinya masa anak-anak tidak dapat diulang kembali juga dengan kenangan yang diciptakan.







Komentar

  1. Miris memang, dan menjadi dilema, seorang ayah yang dituntut untuk mencari nafkah mengalami waktu yang sulit dengan anaknya sendiri. Misalnya: seorang sopir yang harus sering ke luar kota atau pilot misalnya. Namun, dengan adanya teknologi, mestinya bisa kok sekadar berkomunikasi dengan anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, hal dilematis namun masih tetap bisa teratasi dengan berbagai kecanggihan teknologi.

      Hapus
  2. Meluangkan waktu bermain bersama anak memang sangat penting sekali ya.. menciptakan memori-memori baik sehingga anak tidak haus perhatian dari lawan jenis yang belum waktunya. Semoga Indonesia tidak darurat fatherless. Sedih sekali rasanya banyak anak perempuan sekarang menilai rendah dirinya dan lebih memilih membahagiakan pria lain yang belum menjadi mahramnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau nangis rasanya kalau sudah ngebahas fatherless dan hal lain yang berkaitan dengan peran Ayah. Sosok yang perannya tidak akan terganti, dan memberi banyak manfaat untuk masa depan anaknya kelak. Semoga angka fatherless di Indonesia juga bisa bekurang ya, Kak. Dan semakin banyak Ayah yang mau bermain bersama anakn-anaknya.

      Hapus
    2. Kadang aku rindu sekali dengan Bapak rahimahullah.
      Tapi aku cukup mendapatkan cinta dan kasih sayang seorang Ayah hingga aku berkeluarga.

      Semoga Ayah dimanapun berada, sebelum semuanya yang terbatas waktu ini berakhir, bisa hadir utuh membersamai tumbuh kembang ananda di setiap fase kehidupan mereka.

      Hapus
  3. tulisan yang bemanfaat untuk ayah dan calon ayah. meluangkan waktu bermain dgn anak ini sungguh sangat penting ya

    BalasHapus
  4. Tulisan yang bagus sekali kak, semoga bisa mengedukasi untuk para ayah agar bisa meluangkan sedikit waktunya disela-sela kesibukannya

    BalasHapus
  5. Kita mungkin belum merasakan indahnya bermain bersama ayah, tapi masih ada kesempatan anak-anak kita dan lingkungan bisa mendapat waktu dan kasih sayang dari ayah mereka ya.. sepenting itu memang. terima kasih sudah sharing kak :)

    BalasHapus
  6. Semoga predikat fatherless country ini segera pergi jauh dari negeri kita ya. Kehadiran sosok ayah memang akan sangat membekas bagi anak-anaknya. Dari ayah, anak belajar tentang ketangguhan, keberanian, kekuatan, dan berbagai keahlian hidup lainnya.

    BalasHapus
  7. kenangan yang tak akan terlupakan, saya juga masih ingat beberapa hal bermain dengan ayah saat masih kecil
    hal ini juga yang dilakukan suami, walaupun hanya sebentar, tetapi kenangan yang ditinggalkan begitu kuat
    nice artikel kak

    BalasHapus
  8. Peran ayah dalam tumbuh kembang anak ga kalah penting dari perannya Ibu. Seorang ayah mengajarkan kepemimpinan pada anaknya, itu hanya salah satu. Ingat banget pas ayah pulang kerja dibawa jalan-jalan dgn cara aku kecil di dudukkan dileher ayah (gendong belakang), meskipun udah lama kejadiannya tapi masih memorable sampe sekarang. Btw, selamat hari ayah :)

    BalasHapus
  9. Meluangkan waktu Ayah untuk bermain bersama anak emang jadi salah satu hal yang wajib sih kayanya yaaa. Karena peran ayah ga kalah pentingnya dalam proses tumbuh kembang anak. Thanks ya ka sudah sharing

    BalasHapus
  10. Budaya Asia yang menempatkan urusan anak menjadi tanggung jawab ibu membuat para ayah merasa tidak perlu membangun relasi dengan anak, yang penting cari nafkah.
    Padahal peran kedua orang rua sangat penting dalam tumbuh kembang anak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer