Mengenal Speech Delay, Yuk!

Oktober 02, 2022
18 komentar

Speech Delay sering kali dianggap sebelah mata, tapi itu dulu ya, Sob. Kalau sekarang? Sudah banyak banget orang tua yang lebih aware dengan hal-hal berbau parenting dan anak. 

Speech Delay


Banyaknya kelas parenting dan juga seminar-seminar parenting telah menjadi gebrakan untuk mengedukasi banyak orangtua agar lebih peduli dengan dunia parengting dan anak. Kali ini KakMin PenaCahaya bakal ngebahas seputar speech delay nih, Sob! Ada yang sudah dengar? 

Inget banget, Mamaku pernah cerita kalau dulu adikku yang laki-laki sempat mengalami keterlambatan berbicara. Di usia 1,5 tahun ia belum mampu menyebutkan kata "mama" hanya mampu menunjuk-nunjuk benda yang ia mau saja. Belum mampu berbicara sesuai usianya. 

Kemampuan berbicara atau mengucapkan kata-kata merupakan salah satu tahapan tumbuh kembang anak yang sangat penting. Namun, menurut penelitian bahwa 30% anak di dunia mengalami keterlambatan berbicara (speech delay) dan didominasi oleh anak lelaki. 

Mengapa hal ini dapat terjadi? Dikutip dari laman Alodokter, keterlambatan bicara atau speech delay bisa disebabkan oleh beberapa hal mulai dari gangguan pendengaran, kelainan struktur mulut hingga gangguan saraf. 

Ciri-Ciri Mengalami Speech Delay

Kapan seorang anak dikategorikan speech delay? Jika pada usia tertentu ia belum mampu berbicara seperti teman seusianya. Di bawah ini adalah parameter usia anak yang tidak mengalami speech delay. Sobat HujanPena boleh catet nih! Boleh jadi anak, adik atau keponakan kita mengalaminya. 

  1. Usia 15 bulan : Anak belum bisa berceloteh dan bergumam serta tidak mampu melambaikan tangan
  2. Usia 19-24 bulan : Tidak ada kosa kata yang bertambah minimal 1 minggu
  3. Usia 2 tahun : Tidak mampu memproduksi 25 kata dan tidak mampu merespon perintah sederhana dari orang sekeliling
  4. Usia 2,5 tahun : Anak tidak mampu mengkombinasikan kata - kata benda disekitarnya, kosakata yang mampu diproduksi dibawah 450 kata
  5. Usia 3 tahun : Anak berbicara dengan kosakata terbatas dan lebih banyak menggunakan bahasa isyarat saja sehinga seringkali membuat orang dewasa kesulitan untuk memahaminya.
Ternyata banyak ciri-cirinya ya, Sob. Gimana? Mudah-mudahan anak, adik atau keponakan kita tidak ada yang mengalami ciri-ciri di atas ya. 

Kalau dilihat dari penyebab speech delay yang sudah aku sebutkan di atas, kelihatannya sangat medis banget ya istilahnya. eiitss ... tapi tunggu dulu, ada juga beberapa penyebab yang "mungkin" sering kita lakukan kepada anak kita tanpa kita sadari loh! apa contohnya? Yes benar, screen time yang berlebih. 

Masih ingat salah satu penyebabnya adalah gangguan saraf? iya, itu yang sudah KakMin tulis di atas, ternyata gangguan saraf bisa disebabkan oleh hal-hal sepele yang sering kita berikan pada anak. Apa misalnya? terlalu dini memberikan gadget atau mengajak anak dibawah usia 2 tahun untuk screen time dengan alasan supaya "anteng" atau memberikan kebebasan menatap layar televisi agar orang tua dapat beraktivitas lainnya. 

Dari situs nutriclub.co.id disebutkan bahwa efek dari gadget berlebihan pada anak ialah dapat mengurangi interaksi anak dengan orang tua dan lingkungan sosial, juga dapat menghambat kemampuan belajar anak.

KakMin pernah baca di salah satu artikel, anak memiliki golden age dari umur 0 - 5 tahun, dan tiap - tiap usia memiliki fasenya masing-masing. Jadi, ketika ada satu fase yang terlompati atau ada fase yang harusnya masih belajar menyentuh benda-benda dan mengidentifikasi benda serta warna di sekitar eh malah sudah harus terpapar gadget dengan tingkat cahaya dan gerakan yang cepat pada gambar, hal ini lah yang menyebabkan saraf di otak jadi bingung, ibarat komputer, sudah ada pengaturannya sendiri eh di otak-atik. Alhasil otak menjadi bingung, 'kan?  Eror jadinya. 

Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak? 

  • Pertama : Periksakan anak ke dokter. Dokter akan menyarankan orang tua untuk melakukan terapi wicara gunanya untuk memperbaiki dan mengembalikan saraf yang sempat "eror" 
  • Kedua : Ajak anak untuk berbicara. Temani aktivitas bermainnya, ajak anak untuk berinteraksi atau bisa juga membacakan buku cerita kepada anak setiap malam guna memperkaya kosa kata 
  • Ketiga : Gunakan bahasa sehari-sehari dan jangan pernah sekalipun mengucapkan kata-kata dengan gaya "celat" khas anak bayi. Karena, kebiasaan itu membuat anak sulit mencerna mana kosa kata yang sesuai mana yang tidak. Dihindari juga menggunakan dua bahasa dalam berinteraksi dengan anak, karena akan membuat anak semakin bingung mencerna kosa kata yang sedang dipelajari.
  • Keempat : Jauhkan anak dari gawai, kelihatannya repot ya, Sob! karena itu artinya kita tidak bisa berinteraksi dengan anak dengan kondisi kita sendiri menggunakan gawai, anak pasti akan tantrum dan bertanya-tanya. 
Nah, Sob! Dari sini aku banyak belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik, agar hal-hal seperti speech delay ini dapat segera teratasi dan juga dihindari. 

Tetap semangat ya Sobat HujanPena, menjadi orang tua adalah dambaan banyak pasangan yang sudah menikah. dan jika kita sudah mendapatkan kesempatan itu, alangkah baik jika kita jaga amanah yang diberikan Tuhan dengan terus memberikan yang terbaik. 

Sobat HujanPena boleh bagikan artikel ini ke teman-teman yang membutuhkannya. Sampai jumpa di pembahasan parenting lainnya, ya!

Komentar

  1. Celat itu kaya cadel ya kakmin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau cadel lebih kepada memang ada gangguan pada organ mulut untuk bicara, Mas. Nah, celat di sini itu seperti kita sengaja menyrbutkan kata dengan mengganti huruf di dalamnya seperti, "Aku mau matan lambutan"

      Contoh sperti itu yg saya sering sebut "celat", Mas
      CMIIW

      Hapus
  2. Anakku dulu sempat speech delay trus aku diomelin ma DSA anakku haha :P
    Intinya emaknya gak boleh megang gadget kalau sama anak trus terus-menerus diajak ngomong dan diajak main/ gaul dengan anak2 sebayanya.
    Katanya: walau dibawa ke terapis kalau emaknya gak pernah ngajak anak ngomong ya diem aja anaknya huhu
    Alhamdulillah lama2 ceriwis juga akhirnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak bener, peran orang tua mengajak anak untuk berinteraksi ternyata ngaruh banget untuk tumbuh kembang anak. Semangat para orang tua

      Hapus
  3. tulisan ini bermanfaat sekali untuk saya dan istri sebagai orang tua pemula yang masih harus belajar banyak. terima kasih untuk kesediannya berbagi kak

    BalasHapus
  4. tulisan ini bermanfaat sekali untuk saya dan istri sebagai orang tua pemula yang masih harus belajar banyak. terima kasih untuk kesediannya berbagi kak

    BalasHapus
  5. Masyaalloh terimakasih informasinya kak, artikel seperti ini sangat bermanfaat sekali apalagi untuk newmom seperti saya

    BalasHapus
  6. Speech Delay pada anak ini memang ngeri2 gimana gitu ya,,, Putra saya berusia 18 bulan sudah pintar merespons perintah sederhana, bisa melambaikan tangan dua2 nya,, klo menyambut orang, tapi memang belum bisa bilang 'ibu' atau 'ayah'.. sebutannya masih , 'dada' semua... hehe

    BalasHapus
  7. Mengawasi tumbuh kembang anak memang harus ekstra ya. Speech delay akhir-akhir ini banyak terjadi memang rata2 karena paparan ponsel, gadget dan teman-temannya yang semakin parah. Saya pun masih ekstra berjuang utk disiplin meminimalisir gadget utk anak-anak. Semoga kondisi tumbuh kembang anak-anak Indonesia semakin baik dengan banyaknya orang yang paham dengan kondisi ini.

    BalasHapus
  8. Anakku ceriwis banget diam cuma saat tidur, wkwkwk iya sih dari bayi sudah ku-ajak ngomong, mandiin juga sambil menyanyi. Eh sekarang dia lakukan semua yg aku lakukan dulu.

    BalasHapus
  9. Banyak kasus speech delay yang diakibatkan karena anak kurang distimulasi, oleh karena itu ortu harus lebih sering berkomunikasi dengan anak sedini mungkin.

    BalasHapus
  10. Tetangga saya ada yang anaknya speech delay, tapi bukan karena kebanyakan dikasih gadget. Rutin dibawa ke terapis, malah dinyinyirin tetangga katanya mentang-mentang ortunya kaya sakit gitu aja diterapi mahal-mahal. Tapi syukurnya tetangga yang lain pada simpati, suka ngajak anak itu ngobrol.

    BalasHapus
  11. tambahan kak, stimulus organ bicaranya juga seperti memberikan MPASI dengan tekstur bertahap karena ini juga berpengaruh kemudahan anak untuk berbicara

    BalasHapus
  12. Screen time sih menurutku emang urgent banget ya. Dan itu beneran terjadi. Itulah kenapa kami gak kasih si kecil gadget, kalau kepepet pun gak boleh lama dan harus ada pengawasan.. Makasih sharingnya

    BalasHapus
  13. Sering banget nih denger speech delay ini. Salah satunya pun ada di beberapa ponakan saya. Thanks yaa kak atas tipsnya

    BalasHapus
  14. Untuk saya yang belum berumah tangga.. Ini kali pertama bagi saya mengenal speech delay.. Terimakasih kak atas info rinci.. Dengan membaca satu artikel ini saja.. Syaa sudah mampu menangkap banyak pengetahuan

    BalasHapus
  15. kalo dibandingkan anak laki-laki, anak perempuan sepertinya lebih cepat berbicara dan lebih jelas kosa katanya. Ini menurut yg saya alami. satu anak perempuan saya lebih cepat bicara dan lebih jelas dari keempat saudaranya yang laki-laki. apa memang demikian?

    BalasHapus
  16. Betul banget, kak..
    Aku dulu juga mengalami anak speech delay. Dan rasanya sedih banget. Terapinya diajarin mertua, mashaAllah~
    Jadi memang kudu banyak ngobrol sama anak dan anaknya dihadapkan langsung ke wajah kita. Jadi si anak melihat gerak bibir dan bisa menirukan apa yang ingin mereka sampaikan.

    Semoga dengan therapi yang rutin dan terus menerus, bisa membuat ananda lancar berbicara.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer