Hidroponik : Solusi Budidaya Tanaman di Lahan Sempit

November 04, 2022
0 komentar
Lahan yang semakin sempit membuat beberapa petani bahkan botanis memilih teknik hidroponik sebagai alternatif budidaya tanaman. Hidroponik merupakan sebuah cara budidaya menanam tanpa media tanah, dengan cara memanfaatkan air. Satu hal yang dapat ditekankan dalam sebuah hidroponik yaitu pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk sebuah tanaman.

Dengan kata lain, meski tidak memiliki lahan yang luas, kita masih tetap dapat menanam dengan teknik hidroponik. Tetapi pada praktiknya, tanaman yang ditanam menggunakan teknik hidroponik mestilah terpenuhi kebutuhan nutrisinya agar menghasilkan tanaman yang maksimal.

Pemanfaatan-teknik-hidroponik


 

Kapan Hidroponik Diperkenalkan di Indonesia?

Hidroponik telah diperkenal pertama kali pada tahun 1980 ke masyarakat oleh Bob Sadino. Pada tahun tersebut Bob Sadino memberi contoh bagaimana menanam tanaman seperti sayu-sayuran hijau tanpa menggunakan tanah sebagai medianya.

Awalnya teknik menanam dengan cara hidroponik dilalukan sebagai hobi semata. Masyarakat menjadikan teknik penanaman hidroponik untuk menanam beberapa tanaman hias di rumah.

Namun saat ini, setelah puluhan tahun berlalu, teknik menaman dengan hidroponik semakin gencar disosialisasikan kepada masyarakat guna mengyikapi masalah kekurangan lahan yang kian hari kian menipis.

Jika dahulu, masyarakat tidak akan berpikir untuk mengkomersialisakin teknin hidroponik ini secara massal. Berbeda dengan sekarang di mana lahan yang terbatas menjadi sumber alasannya.
 

Adakah Tempat Khusus untuk Menanam Menggunakan Teknik Hidroponik?

contoh-penanaman-teknik-hidroponik

Jaman terus berubah secara dinamis, masyarakat kini mulai aktif mencari sumber pengetahuan budidaya tanaman menggunakan teknik hidroponik. Alasannya? Sangat beragam, tetapi alasan yang paling mendominasi adalah karena lahan yang terbatas.

Banyak lahan kosong yang dulunya ditanami palawija juga padi, kini telah beralih fungsi menjadi lahan basah untuk para pengusaha property membangun perumahan dan bangunan tinggi lainnya. Di sisi lain, kebutuhan akan bahan pangan segar seperti sayu-sayuran hijau kian bertambah.

Belum lagi massive-nya keinginan masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat tanpa pestisida, tentulah segala keilmuan seputar budidaya tanaman menjadi sasaran utama.

Untuk melakukan budidaya tanaman menggunakan teknik hidroponik, kalian tidak perlu khawatir menentukan lokasi yang tepat, karena metode hidroponik bisa dilakukan di mana saja, serta memiliki banyak sekali alternatif media yang dapat dimanfaatkan untuk hasil yang baik. Menanam sayuran atau buah-buahan dengan ini dapat dilakukan diberbagai area sekitar rumah, tidak terkecuali halaman sempit atau dinding di samping rumah juga bisa dimanfaatkan.
 

Kelebihan Menanam dengan Teknik Hidroponik

Mengingat teknik hidroponik dapat dilakukan oleh siapa saja serta dapat ditempatkan di mana saja, jelas hal ini menjadi salah satu kelebihan teknik hidroponik dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki. Kelebihan lainnya adalah, untuk para petani menengah ke bawah yang belum atau bingung mencari lahan untuk membudidayakan tanaman sayur-mayur, maka teknik hidroponik adalah jawabannya, selain tidak membutuhkan lahan yang cukup luas, ternyata menanam dengan teknik hidroponik hanya membutuhkan sedikit air dibanding dengan teknik menanam pada umumnya.

Sebagai contoh, untuk mendapatkan hasil panen 1 kilogram tomat dengan media tanah, para petani harus menyediakan 400 liter air, sedangkan dengan menggunakan teknik hidroponik, petani hanya membutuhkan sekitar kurang lebih 70 liter air.

Penghematan penggunaan air tentunya akan berdampak baik untuk keberlangsungan hidup di masa depan, apalagi sumber air bersih yang kian menipis yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti limbah dan sampah. Terlebih, untuk beberapa wilayah kering dan susah mendapatkan air bersih, solusi menanam dengan teknik hidroponik menjadi pilihan.

Dibawah ini merupakan kelebihan bercocok tanam dengan metode hidroponik, yaitu:

  1. Tidak membutuhkan media tanah
  2. Dapat memberi hasil yang lebih banyak
  3. Lebih steril serta bersih, baik proses maupun pada hasilnya
  4. Media tanam ini dapat dipakai hingga berulang kali
  5. Tanaman yang bisa tumbuh relatif lebih cepat
  6. Bebas dari hama maupun tanaman pengganggu (gulma)
  7. Polusi nutrisi kimia untuk lingkungan yang lebih rendah
  8. Air terus bersirkulasi serta dapat digunakan untuk keperluan lain, contohnya dijadikan akuarium
  9. Mudah dilakukan di rumah

Contoh Tanaman Hidroponik

Sobat HujanPena pasti bertanya-tanya, apakah semua tanaman dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik? Pada dasarnya semua tanaman dapat ditanam dengan teknik hidroponik. Mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, bunga-bunga dan berbagai tanaman obat lainnya.

Tanaman holtikultura biasanya akan menjadi pilihan masyarakat ataupun petani kecil dan menengah untuk menanamnya menggunakan teknik hidroponik karena dinilai lebih cepat untuk dipanen.

Beberapa contoh tanaman hidroponik yang bisa sobat HujanPena budidayakan dari rumah, seperti :

1. Selada

Selada merupakan sayuran rendah kalori akan tetapi kaya akan vitamin A, C serta K, serta mengandung mineral seperti zat besi, kalsium Serta mahnesium yang dangat penting untuk metabolisme tubuh. Masa panen selada juga terbilang cepat, oleh karena itu selada menjadi pilihan masyarakat untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik.

2. Tomat

pemanfaatan-teknik-hidroponik
tomat-hasil-hidroponik


Tomat adalah sebuah sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, C serta asam folat. Buah ini mengandung juga banyak antioksidan tinggi yang mana bisa melindungi tubuh dari banyak risiko penyakit seperti diabetes, kanker dan penyakit jantung. Kalian tidak perlu khawatir, Sob, meski tomat adalah jenis tanaman merambat, ia tetap bisa dibudidayakan dengen teknik hidroponik kok. Tentu dengan memerhatikan aspek pemeliharaan, perawatan dan peralatan yang mumpuni ya.

3.  Kangkung

Kangkung merupakan sebuah tanaman yang merambat tumbuh di perairan maupun tanah di kondisi basah. Namun apabila ingin menanam kangkung secara hidroponik, kita dapat menggunakan baskom. Hasil dari menanam kangkung dengan cara tersebut akan menghasilkan sayuran lebih berkualitas dibanding dengan kangkung yang tumbuh berada di lingkungan liar.

4. Paprika

Paprika merupakan sebuah sayuran yang tak hanya digunakan untuk menambah sebuah rasa pada masakan atau pelengkap makanan. Sayuran ini juga mengandung vitamin C dan A, senyawa Lycopene, sehingga akan sangat baik untuk mencegah kanker, menjaga kesehatan mata, hingga meningkatkan kekebalan tubuh.

Sudah Saatnya Beralih Menggunakan Teknik Hidroponik Demi Tetap Terjaganya Sumber Bahan Pangan

Dengan fakta yang ada, sudah seharusnya kita beralih menggunakan teknik hidroponik guna menjaga keberlangsungan dan ketersediaan bahan pangan untuk lima bahkan sepuluh tahun mendaatang.

Jika dikaitkan dengan sumber bahan pangan yang lebih banyak diimpor dari luar negeri, sudah seharusnya teknik hidroponik ini disosialisakan dengan baik agar kedepannya, setiap rumah tangga di Indonesia mampu menghasilkan bahan pangan seperti sayuran, dan buah-buahan dari rumah dengan menggunakan hidroponik.

Tentu, pemanfaatan hidroponik ini membutuhkan pemahaman yang lebih, dan ini tidak bisa serta-merta langsung terjadi,’kan? Selain butuh kesadaran, kita juga perlu memiliki ilmunya.

Coba kita bayangkan, apa jadinya jika lima atau sepuluh tahun kedepan pasokan sumber bahan pangan seperti sayuran menipis? Hal yang akan berdampak bukan hanya untuk bidang ekonomi karena petani tak lagi memiliki sumber penghasilan, juga akan berdampak bagi keberlangsungan hidup manusi, di mana kita sebagai manusia diminta untuk selalu memenuhi kebutuhan vitamin harian, semua itu biasanya kita dapatkan dari sayur dan buah-buahan.

Sebagai contoh, ketika musim penghujan, beberapa sayuran seperti kangkong dan juga bayam akan sulit untuk didapatkan, mengapa? Karena media tanamnya masih tanah, dan jika masuk musim penghujan, akan terjadi kelebihan volume air yang menyebabkan banjir sehingga tanaman akan terendam dan berujung gagal panen.

Belum jadi jika musim kemarau, stok air kian menipis, tidak ada hujan yang biasa menjadi andalan para petani untuk menyirami tanaman mereka. Alhasil banyak tanaman kering dan berujung minimnya hasil panen, jika sudah begini? Semua lini akan merasakan dampaknya, harga sayur-mayur segar melonjak.

Berkembangnya ilmu teknologi pertanian sudah seharusnya membuka mata dan pikiran kita untuk merubah media tanam demi menjaga kestabilan dan ketersediaan sumber makanan, minimal untuk keluarga kita di rumah. Hal lain yang membawa dampak baik untuk kit ajika melakukan kegiatan bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik di rumah ialah, tidak perlu lagi khawatir kekurangan pasokan oksigen dan udara bersih, khususnya rumah-rumah perkotaan, karena pasokan oksigen dan udara bersih didapat dari tanaman yang kita tanam di sekitar rumah.

Akhir kata, menanam dengan teknik hidroponik sangatlah menguntungkan. Untuk itu, perlu kesadaran dan kemauan dari kita bersama.

Komentar

Postingan Populer