Nasib Perekonomian Indonesia dan Peluang Bisnis di Resesi 2023

November 02, 2022
0 komentar

 

resesi-tahun-2023

Mendengar istilah resesi apa yang terlintas dalam benak sobat HujanPena? Takut? Atau bingung? Beberapa hari terakhir ini gencar sekali para influencer keuangan membahas resesi 2023. Ada apa di tahun 2023? Apakah akan benar-benar terjadi resesi?

Dunia kini tengah dilanda kekhawatiran akan terjadinya resesi di tahun 2023, dan bayangan akan resesi kian terasa makin dekat ketika Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan sepertiga ekonomi di dunia telah mengalami resesi atau pertumbuhan negative selama dua kuartal berturut-turut. Resesi ekonomi dapat memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi.

Dana Moneter Internasional (IMF) mengindikasikan bahwa beberapa negara di dunia seperti Amerika Serikat, Eropa, bahkan China akan mengalami perlambatan ekonomi terdalam.

Kapan Awal Krisis Ekonomi Bermula?

Masih sangat jelas di ingatan kita akan suramnya dunia secara global mulai dari akhir tahun 2019 hingga akhir 2021. Pandemi secara global masuk ke seluruh penjuru dunia, menghambat seluruh lini per ekonomian di dunia. Banyak yang bekerja secara online, dilarangnya berkegiatan di luar rumah, bahkan sekolah juga dilakukan secara daring (online).

Jika melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih terbilang cukup kuat dengan inflasi yang masih terjaga dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih kisaran 5,1%. walaupun sempat beberapa kali dampak pandemi terhadap perekonomian beberapa kali mengalami guncangan hebat.

Untuk para Ibu-Ibu di Indonesia sepertinya sudah tidak asing dengan perubahan-perubahan harga bahan pokok yang terus melonjak, kalau biasanya harga bahan pokok melonjak di saat mendekati momen Lebaran, Natal dan Tahun baru. Untuk di tahun 2022 jelas sekali terasa perubahan yang drastis. Harga bahan pokok  bisa kapan saja naik.

Belum selesai sampai di permasalahan harga bahan pokok yang semakin meningkat, jumlah pengangguran di Indonesia juga semakin bertambah. Beberapa perusahaan asing yang terbilang cukup besar pun merasakan imbasnya. Banyak perusahaan yang harus meminimalisir pengeluaran dengan cara memberhentikan beberapa karyawan yang dianggap tidak produktif lagi, hingga beberapa perusahaan mengalami gulung tikar.

Bagaimana Dampak Resesi 2023 di Indonesia?

Beberapa pakar ada yang berpendapat bahwa Indonesia masih memasuki kondisi ‘aman’ untuk menghadapi resesi 2023, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa resesi 2023 akan menjadi jurang krisis ekonomi paling gelap dalam sejarah karena berbagai hal yang mendukung.

Indonesia sendiri bukan kali pertama merasakan krisis moneter seperti yang digadang-gadang oleh para pakar. Masih ingat kerisis ekonomi di akhir tahun 1998 hingga ke tahun 1999 sehingga rupiah melemah? Ya. Indonesia mampu melewatinya. Hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia masih bisa ‘berjuang’ di tahun 2023.

Sempat di tahun 2021 masyarakat Indonesia digemparkan dengan dollar AS yang terus menguat hingga memasuki nominal Rp. 15.000,. Namun, beruntungnya pasar saham Indonesia pada tahun 2021 masih tercatat positif hingga saat ini. Semua data membuktikan bahwa Indonesia dinilai masih mampu bertahan di tahun 2023.

Jadi? Kalau begitu, apa yang sebenarnya ditakutkan pada tahun 2023? Hal-hal yang semakin memperparah perekonomian adalah ketika tidak ada lagi permintaan dan menurunnya minat beli dari masyarakat. Di awal bangkitnya Indonesia pasca pandemi di pertengahan tahun 2021 hingga tahun 2022, pemerintah terus gencar mendorong masyarakat untuk tetap memiliki minat beli yang tinggi. Hal ini didukung dengan banyaknya layanan pinjaman yang sukarela ditawarkan kepada masyarakat.

Lantas? Apa hubungannya? Berarti apakah pinjaman online itu sah-sah saja? begini analoginya, jika seorang karyawan di kota Z bekerja di dan memiliki penghasilan dari sebuah perusahaan B, lalu karena pandemi, maka karyawan tersebut akhirnya diberhentikan, ‘kan? Ketika karyawan toko B diberhentikan, otomatis akan mengurangi daya beli masyarakat di kota Z. kalau daya beli semakin menurun, disinilah kekhawatirannya. Otomatis akan berdampak pula kepada nasib para investor atau pengusaha.

Jadi, dengan kata lain, resesi tahun 2023 kemungkinan akan terjadi, kemungkinan juga tidak terjadi. Untuk itulah masyarakat harus tetap memiliki daya beli yang stabil guna mempertahankan ekonomi nasional.

Akankah lebih banyak masyarakat yang ingin mengambil pinjaman di jasa peminjam online? Jawabannya sangat subjektif, semua bergantung pada pribadi masing-masing. Namun, satu hal yang mungkin akan terjadi di tahun 2023 ialah jika memang daya beli masyarakat menurun dengan ketidakinginan meminjam lagi di jasa peminjaman online, maka otomatis akan banyak barang-barang tersier yang mengalami penurunan drastis. Dengan kata lain, akan banyak barang-barang tak habis pakai yang dijual dengan harga sangat miring dengan dalih yang penting barang terjuang tidak terjadi penimbunan barang.

Seharusnya, jika masyarakat Indonesia mampu berpikir dengan kepala dingin dan tidak termakan oleh kalimat yang seolah menggambarkan bahwa resesi 2023 akan terjadi, masyarakat Indonesia akan memiliki banyak kesempatan tidak terduga.

Apa Persiapan yang Harus Dilakukan untuk Menghadapi Resesi 2023?

Untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah, mungkin bisa memulai untuk mengatur berbagai kebutuhan dengan sangat rinci, kurangi membeli barang-barang yang bukan menjadi sebuah prioritas. Mulai bisa menabung guna mempersiapkan kemungkinan yang terjadi di tahun 2023.

Jika masih memiliki hutang? Maka segeralah melunasinya dengan menjual beberapa asset berharga tak bergerak. Upayakan untuk tidak lagi mengambil pinjaman dengan suku bunga yang tinggi guna meminimalisir kemungkinan terburuk.

Di beberapa akun food influencer juga dikatakan, para ibu-ibu sudah bisa membiasakan diri untuk melakukan food preparation guna memperkecil laju keluarnya dana bulanan yang selama ini masih bisa disederhanakan.

Peluang Usaha yang Tetap Bertahan pada Tahun 2023

Beberapa pemilik usaha kecil dan menengah bahkan pengusaha besar sekalipun mulai merasa was-was dengan keadaan perekonomian global pada tahun 2023. Perlahan mereka mulai berpikir, sector bisnis apa yang akan tetap survive? Pastinya sector usaha yang berkaitan dengan kebutuhan utama kita sehari-hari, seperti :

Industri Kesehatan

Pandemi COVID-19 seolah semakin mengajarkan kita untuk peduli dengan Kesehatan. Banyak produsen obat herbal yang semakin bersinar di tahun 2021 hingga tahun 2022. Masyarakat semakin peka terhadap Kesehatan diri dan anggota keluarga. Maka tidak heran jika industri ini akan tetap berjalan di resesi tahun 2023.

Industri Makanan dan Minuman

Seperti yang saya katakana tadi, perusahaan atau industri yang bergerak di bidang kebutuhan utama tidak akan mengalami penurunan secara drastic, karena permintaan akan selalu ada. Makhluk hidup terus membutuhkan makanan dan minuman meski mungkin euphorianya tidak semeriah sebelum pandemi.

Industri Kecantikan

Semenjak Covid-19 datang ke Indonesia, mengharuskan banyak masyarakat yang bekerja dari rumah bahkan ada yang kehilangan pekerjaan, membuat beberapa pemilik usaha mulai memutar otak untuk mencari usaha yang tidak akan sepi peminatnya. muncullah beberapa produk kosmetik ternama juga viral seperti saat ini. dengan munculnya produk kosmetik tersebut, para konsumen yang membutuhkan merasa tercover dan masyarakat yang kehilangan pekerjaan juga merasa tertolong, simbiosis mutualisme.

Jasa Konsultasi Hingga Perencanaan Keuangan


Salah satu skill yang harus dimiliki pada tahun 2023 ialah perencanaan keuangan. Semua kalangan sangat membutuhkan jasa ini agar tidak chaos ketika menghadapi hal-hal terburuk dari sisi ekonomi. Dengan mempelajari perencanaan keuangan dengan baik diharapkan akan membantu kita mempersiapkan dana-dana darurat yang sewaktu-waktu dibutuhkan.

 Penutup 

Siap atau tidak siap, resesi 2023 tetap akan terjadi dan harus kita hadapi dengan sebaik mungkin. Mulailah untuk belajar mengatur keuangan, menabung atau mulai menambah skill lain di luar pekerjaan utama agar hal-hal buruk di resesi tahun 2023 tidak menjadi kenyataan. 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer