Ulasan Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan

Januari 07, 2024
1 komentar
Mengulas sebuah buku self-improvement di awal tahun sepertinya bukan hal buruk, benar? Sudah lama sekali aku tidak menuliskan ulasan-ulasan dari beberapa buku yang telah aku baca. Kali ini kalian aku ajak untuk mengulas salah satu buku karya penulis ternama asal Korea Selatan, Jeon Seunghwan, Ketika Aku Tidak Tahu Apa yang Aku Inginkan.

ulasan-buku-ketika-aku-tak-tahu-apa-yang-aku-inginkan
sampul Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan [dokumentasi pribadi]

Sebenarnya buku ini telah kumiliki di awal tahun 2022, entah mengapa aku begitu tertarik dengan judul juga ilustrasi pada cover buku yang memiliki total 280 halaman didalamnya. Memperlihatkan seorang remaja dengan wajah sendu seolah menggambarkan fenomena real yang sering kujumpai. Apakah generasi saat ini memang tidak tahu apapun yang mereka mau?

Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan masuk kategori Self-improvement book yang sangat tepat untuk dibaca ketika kalian sering mempertanyakan perihal kehidupan mulai dari apakah yang sebenarnya aku inginkan dalam hidup? atau apakah aku sudah menjalani kehidupan dengan benar? bagaimana seharusnya aku bersikap dengan dunia yang luas ini?

Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan ditulis oleh Jeon Seunghwan, penulis asal Korea Selatan. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama pada bulan Januari 2022.

ulasan-buku-ketika-aku-tak-tahu-apa-yang-aku-inginkan


Sejarah penulisan buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan bermula dari keresahan yang dialami oleh Jeon ia tuangkan dalam akun facebook pribadinya, dan respons yang didapat begitu positif. Ternyata banyak sekali orang-orang yang merasa terwakili dengan tulisan-tulisan yang selama ini ia rasakan.

Kalimat-kalimat yang sangat relate dengan kehidupan membuat Jeon akhirnya dengan senang hati terus membagikan kalimat-kalimat positif yang memotivasi pembacanya.

"Layaknya kesedihan dan rasa sakit yang memiliki banyak bentuk, kita pun perlu bentuk penghiburan yang beragam. Kita perlu menghibur diri sendiri , perlu juga penghiburan dari orang lain. Akan sangat baik ketika kita punya teman di kala kita sedang merasa kesulitan. Meski mereka tidak sepenuhnya bisa mengerti semua isi pikiran kita, tapi hanya dengan mengeluarkan isi hati saja sudah menjadi penghiburan bagi bagi diri sendiri, begitu pula sebaliknya ketika kita sedang menghibur seseorang, kita pun sebenarnya sudah mendapat penghiburan. Penghiburan adalah cara sesama untuk saling berbagi perasaan. Asalkan disertai ketulusan, penghiburan bisa jadi penenang hati bagi semua orang. (halaman 6)"

Ketika kita merasa kesepian hingga berujung pada kehampaan tak terbatas, sejatinya bukan sebuah penghakiman yang ingin kita inginkan, melainkan sebuah validasi dan rasa saling memiliki yang justru ingin kita dengar dan terima dari orang-orang di sekitar.

Buku ini memberi realita kehidupan, pengalaman hingga beberapa pemikiran dari beberapa filsuf yang sama sekali tidak terkesan menggurui. Hal ini semakin membuat buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan menjadi populer dan diterima banyak orang. Ketika kalian membaca buku ini, rasa hangat seketika menyeruak di relung hati, sebuah perasaan yang sulit sekali kita dapatkan. Menghangatkan sekaligus terus mendorong kita untuk dapat menggapai apa tujuan dalam hidup.

Hal Menarik yang Patut Dilirik

Memiliki ukuran hampir selebar telapak tangan, tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu mungil membuat buku kelima karya Jeon Seunghwan cocok menjadi teman perjalanan kalian ketika berpergian, ukurannya yang pas banget masuk ke dalam tas kalian, nih! Engga ada alasan untuk engga baca buku, ya!

Meski buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan merupakan buku terjemahan karena bahasa aslinya bukanlah berbahasa Indonesia, namun fakta menariknya ialah pembaca akan dibawa hanyut dengan beberapa kalimat inspiratif yang dikemas dengan bahasa ringan, juga terdapat kurang lebih 100 kalimat inspiratif diambil dari beberapa tokoh dan buku ternama.

Tidak ada salahnya memulai tahun 2024 dengan membaca beragam buku self-improvement, kan? Seorang penulis Indonesia J.S. Khairen pernah mengatakan dalam akun instagram pribadinya bahwa sudah seyogyanya kita memberi "makan" otak kita dengan membaca 1 buku fiksi dan 1 buku non-fiksi setiap bulannya. 

ulasan-buku-ketika-aku-tak-tahu-apa-yang-aku-inginkan

Buku Ketika AKu Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan wajib masuk dalam daftar wishlist kamu bulan ini. Siapa dengan perubahan pada dirimu setelah membaca buku ini? Selamat membaca 😍

Detail Buku

Judul buku        : Ketika Aku Tak Tahu Apa Yang Aku Inginkan
Penulis               :Jeon Seunghwan
Alih bahasa       : Gitta Ananda Lestari
Penerbit             :PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit                 : 2021
Halaman           : 268 Halaman
ISBN                   : 978-602-06-5629-8
Kategori            : Self Improvement 16+


Komentar

  1. Good book review. Sekarang ini, salah satu perang terbesar dlm hidup adalah perang melawan keasyikan diri dengan gadget dan scroll sosmed, lbh asyik gadget dr buku. Kalau boleh saran, mgkn bisa ditambahin kekurangan dr buku ini apa saja.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer