5 Manfaat Hadirnya Orangtua dalam Pendidikan Anak

Februari 11, 2023
3 komentar

Manfaat hadirnya orangtua dalam pendidikan anak ternyata tidak main-main. Sayangnya orangtua saat ini lebih menyukai menyerahkan kewajiban mendidik anak kepada guru les, makanya enggak heran anak usia 7 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 sudah disibukkan dengan beragam les. 

manfaat-hadirnya-orangtua-dalam-pendidikan-anak

Ada sebuah penelitian dari National for Parent Involvement in Education bahwa tidak peduli pendapatan atau latar belakang orang tua, asal mereka terlibat dalam pendidikan membuat prestasi anak lebih baik. Yakni anak lebih cenderung memiliki nilai ujian yang lebih tinggi, bersekolah secara teratur, memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, menunjukkan perilaku yang lebih baik, dan beradaptasi dengan baik di sekolah.

Sekolah pertama bagi anak adalah rumah dan guru terbaik untuk anak adalah orangtuanya. Segala hal yang dicontohkan atau dilakukan orangtua di rumah akan terekam untuk kemudian anak praktikkan dalam kehidupannya. 

Begitu pula dengan urusan sekolahnya, mengutip pada laman Global Partnership for Education, peran orangtua pada pendidikan anak sangatlah besar. Dengan orangtua peduli dan turut andil dalam pendidikan anak, membuat anak menaruh perhatian pada sekolah. Anak akan jauh lebih rajin dan peduli akan kehidupan sekolah yang sedang dijalani. 

Mengapa Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak Sangat Penting? 

Mendidik anak tentu dapat disesuaikan dengan masa usianya. Misal ketika anak menginjak usia SD otomatis peran yang orangtua lakukan tidaklah sama dengan peran yang akan dilakukan nantinya jika anak menginjak usia SMP. 

Saya jadi teringat kenangan masa kecil saya yang jika dikaitkan dengan pembahasan kali ini masih sangat relevan. Saya adalah Sulung dari empat bersaudara dengan keadaan keluarga kami pada waktu itu benar-benar harus diperjuangkan. Namun, alhamdulillah setidaknya saya memiliki pengalaman lebih baik dalam hal didikan orangtua. 

Hingga saya berusia 8 tahun, pendidikan penuh dilakukan oleh Ibu kandung saya. Beliau benar-benar menggembleng saya, mengajari saya baca tulis dan berhitung dengan baik. 

Dari mana saya tahu bahwa ajaran Ibu saya adalah yang terbaik? Terbukti saat ini, ketika kami sudah beranjak dewasa, saya memiliki kemampuan menganalisa lebih baik daripada adik-adik saya yang lain. Saya memiliki kemauan untuk terus belajar karena dulu orangtua saya ikut andil secara penuh dalam mendidik saya. 

Nah, ketika menginjak usia 9 tahun di mana saya duduk di bangku kelas 3 SD, adik kedua saya baru menginjak usia PAUD dan kehidupan keluarga kami pun berubah. Ibu saya harus rela berjauhan dengan anak-anaknya karena ditempatkan di sebuah desa terpencil untuk mencerdaskan anak bangsa lainnya. 

Alhasil, pengawasan serta pendidikan Ibu saya kepada ketiga adik saya tidak terlaksana sepenuhnya seperti yang beliau lakukan pada saya dulu. 

Bagi saya, usia 0 - 12 tahun adalah usia dasar, pondasi bagi anak juga orangtua. Di usia tersebut, orangtua seharusnya dapat mendampingi anak dalam berbagai hal, salah satunya pendidikan. Menurut pengalaman saya dan beberapa pengalaman lain yang saya amati, jika seorang anak dididik serta diasuh langsung oleh orangtua di rentang usia 5 - 12, anak akan lebih cerdas, bijak dan cakap dalam menyikapi setiap masalah, baik itu masalah akademis maupun masalah kehidupan nantinya.

Anak memiliki kematangan sikap, terlebih jika dalam pengasuhan kedua orangtua, Ayah dan Ibu. berperan aktif. 

Apa Saja Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak? 

Orangtua dapat melakukan berbagai hal guna dalam mendidik anak. Salah satunya ialah terus memberi motivasi dan jalin komunikasi dengan anak apalagi jika menyangkut pendidikannya. Jangan jadi orangtua egois yang hanya menginginkan anak mengikuti maunya orangtua. 

Saya jadi teringat film MARS:Mimpi Ananda Raih Semesta yang saya tonton minggu lalu. Sebuah film yang dibintangi oleh Acha Septriasa dan Kinaryosih sebagai bintang utamanya mengisahkan perjuangan Kinaryosih sebagai Ibu dari Sekar yang diperankan oleh Acha Septriasa menyekolahkan anaknya. Kinaryosih seorang Ibu yang tidak bisa membaca ingin kelak anaknya menjadi seorang yang pintar dan berpendidikan tinggi. 

Dari film tersebut sebenarnya kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa bukan latar belakang pendidikan orangtua yang menjadi kunci utama kesuksesan anak di bidang akademis, melainkan kegigihan orangtua, jalinan komunikasi yang baiklah kuncinya. 

Jika demikian, apa saja peran yang dapat orangtua lalukan dalam pendidikan anak? Saya rangkum menjadi 4 hal. Dan semoga dapat Sobat Pena terapkan di rumah. 

1. Jalin Komunikasi Dua Arah dengan Anak

Semakin dewasa, anak semakin menutup diri, menyaring informasi yang ia ingin sampaikan kepada orangtuanya, apalagi jika sudah masuk masa pubertas. Anak cenderung tertutup, merasa dirinya memiliki privasi yang tidak ingin diketahui orangtua. Semua hal itu tidak akan terjadi jika sejak awal kita sebagai orangtua telah menanamkan sikap keterbukaan khususnya pendidikan antara anak dan orangtua guna kelancaran pendidikan anak. 

Banyaknya kasus kenakalan anak di sekolah tidak lain tidak bukan disebabkan kita sebagai orangtua kurang melestarikan komunikasi dua arah. Ingat, berkomunikasi dengan anak di usai pra-rema hingga remaja juga membuthkan keahlian dan trik khusus ya! Jangan asal main tuduh, judge ataupun menyimpulkan sesuatu yang justru membuat anak malas berkomunikasi dengan orangtunya. 

2. Berikan Motivasi pada Anak

Orangtua seringkali terjebak dengan impian di masa lalu kemudian berharap anak akan mau melanjutkannya di masa depan sehingga timbullah orangtua diktator yang hanya ingin didengar tanpa mendengar, hanya mendikte tanpa pernah memotivasi.

Padahal, sebagai orangtua, kitalah tumpuan anak satu-satunya. Siapa lagi yang dapat ia percaya, yang akan menjadi pegangan saat ia akan jatuh kalau bukan orangtua? Untuk itu, motivasi adalah salah satu contoh kecil yang anak harapkan dari orangtua. Anak tidak meminta orangtua super kaya tetapi kehadirannya tak pernah ada. Anak lebih mengharapkan orangtua yang terus mendukung, memotivasi tidak mematahkan setiap keputusan yang anak ambil dalam pendidikannya. 

Ketika sudah SMP, anak biasanya mulai kritis menyuarakan pendapatnya, keinginannya. Namun, karena keterbatasan ilmu orangtua sehingga menganggap pola asuh terdahulu masih relevan untuk dipakai di era sekarang. Padahal kenyatannya tidak. 

3. Lakukan Kontak dengan Guru

Guru adalah perwakilan orangtua di sekolah. Ketika anak berada di sekolah maka apapun kegiatan juga instruksi guru adalah perwakilan dari orangtua. Sepertinya pemahaman ini mulai memudar, mengapa? Saat ini kebanyakan orangtua menyerahkan anak di sekolah tetapi membatasi ruang gerak guru itu sendiri. Seperti contoh, jika seorang guru bertindak tegas kepada seorang siswa di sekolah, siswa tersebut tidak terima lantas mengadu kepada orangtua, orangtua kini tak lagi mampu menyaring ataupun memahami bahwa apa yang dilakukan guru di sekolah merupakan suatu hal yang sah-sah saja. 

Alhasil apa yang terjadi? Pola pendidikan anak dan di rumah tidak sejalan. Jika demikian anak akan merasa selalu "terlindungi" meski ia berbuat salah. 

Selain itu, melakukan kontak dengan guru memberi kemudahan untuk orangtua melanjutkan pengajaran yang mungkin tertunda atau belum dipahami oleh anak karena kemampuan belajar serta metode pembelajaran setiap anak berbeda-beda, 'kan? 

Melakukan kontak dengan guru tidak ada ruginya lho, Sob! Bukankah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan guru juga bagian dari kolaborasi pendidikan anak? 

4. Siap dan Sigap Mendampingi Aktivitas Pendidikan Anak

manfaat-hadirnya-orangtua-dalam-pendidikan-anak

The last but not least. hadirnya orangtua dalam kegiatan pendidikan anak seperti membantu mengerjakan PR atau ikut mencari solusi untuk tugas praktek anak atau hadir di setiap momen di sekolah merupakan bentuk kesiapan dan kesigapan orangtua dalam pendidikan anak yang nantinya akan meninggalkan kenangan manis anak terhadap sekolahnya sehingga membuat anak tidak merasa bosan untuk terus bersekolah. 

Kalau dipikir-pikir, apa ini ya alasannya mengapa ada beberapa orang yang hobi banget sekolah, lanjut S-2, S-3 bahkan ambil beberapa kelas pendidikan non-formaal? 

Jawabannya bisa jadi, menurut mereka belajar bukanlah beban melainkan aktivitas yang menyenangkan. 

Membahas mengapa peran orangtua penting dan peran apa saja yang dapat dilakukan orangtua dalam pendidikan anak juga sudah. Lalu? Agar lebih memperjelas, mari kita lanjut ke pembahasan manfaat hadirnya orangtua dalam pendidikan Anak. Apa saja?

Manfaat Hadirnya Orangtua dalam Pendidikan Anak

1. Mendukung Iklim Sekolah yang Positif

Dengan melalukan kontak dengan guru dan pihak sekolah, lingkungan antar sekolah dengan orangtua dapat berjalan semestisa. Segala kegiatan yang berkaitan dengan kemajuan pendidikan anak dapat tersampaikan dengan tepat sasaran. Tentu hal ini meningkatkan jumlah siswa berprestasi di bidang apa saja, bukan? 

2. Meningkatkan Kemauan Anak untuk Sekolah 

manfaat-hadirnya-orangtua-dalam-pendidikan-anak
Anak yang memiliki kemauan untuk sekolah senantiasa melakukan pembelajaran mandiri

Siapa yang tidak bahagia jika orangtua turut andil dalam pendidikan anak? Bukan hanya anak yang bahagia, orangtua juga. Anak semakin rajin menuntut ilmu menghasilkan prestasi gemilang. 

3. Meningkatkan Perilaku Positif Anak

Dengan orangtua turut andil dalam pendidikan anak, akan tidak hanya merasa diawasi melainkan merasa bertanggung jawab pula akan pendidikannya. Beberapa kali saya temukana seorang siswa yang merasa khawatir PRnya tidak selesai karena anak telah memiliki rasa tanggung jawab akan tugasnya sebagai seorang pelajar. 

4. Meningkatkan Komunikasi dan Harapan Orangtua pada Anak

5. Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Anak

Kesimpulan

Anak lahir atas dasar keinginan orangtua. Sudah seharusnya pula orangtua memikirkan masa depan dan pendidikan bagi anak. Anak berprestasi tidak hadir dari orangtua yang kurang peduli pada masa depan anaknya. 

Hadirnya orangtua dalam pendidikan anak membawa banyak manfaat yang apabila diterapkan akan membawa manfaat bagi anak. Peran sekecil apapun yang dilakukan orangtua secara berkelanjutan akan membawa dampak dan manfaat bagi anak, khususnya pendidikan. Jika Sobat Pena menjadi orangtua kelak. Peran mana yang ingin sobat lakukan? Komen di bawah ya!

Komentar

  1. Terkadang ingin melakukan segala hal demi anak. Karena memang, bila ibu sudah turun tangan, anak akan lebih mudah menangkap materi daripada bila guru yang memberikannya. Namun, keterbatasan waktu dan tenaga menjadikan seorang ibu tak bisa maksimal menemani anak saat belajar. Multitasking itu sungguh susah sekali ternyata. Hehehe..

    BalasHapus
  2. Memang banyak banget manfaat ketika orangtua juga aware sama pendidikan anak, terutama sekolahnya. Anak jadi lebih pede dan semangat belajar

    BalasHapus
  3. Pastinya banyak sekali kehadiran orangtua pada anak yg masih sekolah, contohnya pada artikel yg diatas ini, thanks kak sangat bermanfaat sekali ilmunya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer