Campak pada Anak : Kenali, Cegah dan Obati
Campak pada anak sering ditandai dengan munculnya bitnik-bintik ruam kemerahan dengan diawali demam tinggi hingga 3 hari. Perubahan cuaca serta kurangnya menjaga kebersihan menjadi salah satu faktor anak mudah tertular campak.
Pada tahun 2022 telah tercatat sebanyak 3.341 kasus campak
pada anak terkonfirmasi, dan kasus tersebut terus meningkat hingga awal Januari
2023. Peningkatan kasus campak pada anak bukan lagi hal sepele mengingat campak
adalah penyakit menular yang dapat menyebar lewat udara.
Campak tidak terbatas hanya pada anak-anak. Long short
story, pada bulan November 2022 lalu, qadarullah saya dan suami terkena campak.
Memang pada rentang waktu tersebut, kasus anak yang tertular campak meningkat.
Di beberapa puskesmas di kota Tebing Tinggi banyak pasien anak-anak hingga
orang dewasa tertular campak.
Mengapa bisa terjadi demikian?
Untuk kasus orang dewasa, penyebabnya adalah karena di masa
anak-anak, pasien tersebut belum pernah mengalami campak sekalipun telah
divaksinasi campak.
Apakah Campak pada Anak Berbahaya?
Penyakit campak (measles) disebabkan oleh infeksi virus
paramyxovirus yang sering terjadi pada anak-anak. Virus ini menginfeksi saluran
pernapasan lalu menyebar ke seluruh tubuh makanya tidak heran jika gejala awal
campak adalah demam tinggi lalu menyebabkan kesulitan bernapas. Untungnya,
campak adalah penyakit yang mampu ditanggulangi dan dicegah dengan melakukan
imunisasi atau vaksinasi campak.
Namun, meski demikian bukan berarti campak pada anak dapat
dianggap sebelah mata bagi orangtua. Karena bagaimanapun juga, campak masih
tergolong penyakit terbanyak di dunia yang menyerang anak di bawah 5 tahun.
Gejala Campak pada Anak
Mengingat momen beberapa bulan lalu saat terkena campak,
saya jadi teringat bagaimana rasa sakit yang dirasakan selama mengalami
penyakit ini. Seluruh badan terasa panas dan gatal, belum lagi demam, mual dan
rasa sesak tak kunjung hilang, tidak nyaman sekali. Bagaimana jika itu terjadi
pada balita?
Dari beberapa sumber yang kredibel seperti alodokter.com dan
mitrakeluarga.com mengatakan bahwa gejala campak yang dialami orang dewasa
dengan yang dialami anak-anak sama saja seperti, demam dengan suhu lebih dari
38 celsius disertai batuk, pilek, mata berair, ruam kulit dengan tonjolan berisi
air dan menjalar ke seluruh tubuh.
Campak pada Anak : Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Pengobatan yang dilakukan ketika mengalami penyakit campak
ialah dengan rutin meminum antibiotik, pereda nyeri, vitamin C dan salep kulit
yang dioles ke seluruh tubuh.
Segera bawa anak ke dokter jika mengalami gejala campak |
Awalnya saya tak percaya bahwa bekas campak yang dikelupas tanpa pemberian salep akan meninggalkan bekas-bekas luka seperti bitnik yang kecoklatan, dan setelah saya mengalaminya sendiri, saya sungguh menyesal. Maka dari itu, meskipun campak sangat gatal, tetapi dokter tidak menyarankan untuk menyentuhnya apalagi mengelupasnya sebelum benjolan tersebut mongering dengan sendiri.
Kalau sudah begini, lebih baik mencegah deh daripada
mengobati !
Beberapa pencegahan dapat orangtua lakukan agar anak
terhindar dari campak dalam waktu dekat seperti :
1. Melakukan imunisasi dan vaksinasi campak
2. Mengonsumsi sayur dan buah khususnya yang mengandung banyak vitamin A
3. Menjaga kebersihan dengan membiasakan diri mencuci tangan, kaki dan wajah setelah berpergian
4. Selalu memakai masker apalagi jika sudah tahu sedang “musim” sakit. Karena virus campak sangat cepat menular melalui udara atau droplet seseorang yang telah terinfeksi campak.
Kabar baiknya lagi, saat ini telah tersedia dua jenis vaksin
yang dapat dipilih sebagai upaya pencegahan, yaitu MMR dan MMRV
Apa Perbedaan MMR dan MMRV?
Vaksin MMR digunakan untuk melindungi tubuh anak dari 3
jenis penyakit, yaitu campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella.
Sedangkan MMRV digunakan untuk melindungi dari penyakit
cacar air juga penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin MMR. Jika MMR adalah
vaksin yang diberikan saat anak-anak berusia dibawah 5 tahun, vaksin MMRV dapat
diberikan pada anak di usia 12 tahun.
Penutup
Penyakit campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus, sebuah penyakit yang akan terjadi pada anak bahkan orang dewasa. Namun, hal
tersebut jangan membuat sobat Pena merasa tidak perlu vaksin campak ya, karena
di beberapa kasus pasien campak, seseorang yang sudah divaksinasi memiliki
kekebalan atau antibody yang dapat melawan virus campak sehingga gejala yang
dirasakan tidak separah pasien yang sama sekali tidak diberi vaksin campak. Jika
sobat Pena menemukan salah satu gejala campak seperti di atas terjadi pada
anak, segeralah bawa anak ke dokter !
Akhir akhir ini bnyak bnget kasus penyakit pada anak seperti diabetes pada anak ada ada saja. Semoga semua baik2 saja
BalasHapusWaah thanks ka sudah sharing! Semoga bisa mencegah untuk anak-anak kedepannya :)
BalasHapusBaru banget kemarin sepupu saya yang masih kecil kena campak, tapi ini bentuknya ber-air. Apa sama ya?
BalasHapussama, Kak. Awal mulanya berair memang
Hapussakit campak pada anak sering sih terjadi. waktu dulu saya mandi air blerang mengatasinya. alhamdullilah berhasil
BalasHapusBaru beberapa pekan yang lalu saudara baru pulang opname karena anaknya mengidap cacar yang lumayan parah demamnya. Kata dokter, gajala cacar sekarang makin komplek karena dipengaruhi faktor lingkungan kita, terutama udara yang tidak bagus.
BalasHapusSepertinya memang harus diwaspadai banget cacar ini, dan konsep mencegah lebih baik dari pada mengobati harus benar-benar digalakkan dengan menjaga kesehatan kita semaksimal mungkin, ya
benar, Kak. Faktor lingkungan juga mempengaruhi
HapusCampak kayaknya udah ada dari zaman dulu tapi kenapa akhir-akhir ini meresahkan banget. Jadi tercerahkan deh abis baca tulisan ini
BalasHapusKarena kasusnya yang semakin parah, Kak. Juga jenis campak yang kian berkembang karena kan dia virus. Makanya ada istilah cacar monyet sekarang
HapusSelama ini aku hanya mendengar penyakit campak saja, kini bisa mengenal lebih jauh dan bisa melakukan tindakan preventif:)
BalasHapusAku agak bingung nih, Bun, pas di awal-awal disebutkan meskipun udah vaksin campak, tetapi bisa aja tetap ketularan juga. Nah, dalam hal ini berarti kita harus melakukan pencegahan lebih ekstra lagi walaupun sudah melakukan vaksin campak, yaak?
BalasHapuscampak disebabkan oleh virus. Daya tahan tubuh harus dijaga agar tetap kuat supaya virus tidak bisa bertahan lama. Vaksin campak itu yang di lengan yaa ada bekasnya ini saya sampai sekarang terlihat di lengan sebelah kiri.
BalasHapusiya, kak. saya juga masih ada bekas suntikan, eh tapi kena juga saat dewasa
HapusAku heran kenapa kok beberapa waktu lalu, campak lagi banyak yang kena. Aku aja yang tinggal di Samarinda, kena campak juga. Bahkan, di sini, satu kampung pada kena campak juga bergantian. Nggak orang tua, nggak anak, kena semua. Heran, penyebab awalnya dari mana. Kukira waktu itu, yang kena campak cuma di kampungku. Tapi kayaknya se-Indonesia ya? (Zen)
BalasHapusDuh ini bahaya banget huhu.. anakku sendiri udah vaksin sih cuman ya gituu.. banyak anak2 yang belum vaksin juga huhu
BalasHapusOrang tua jaman sekarang kudu selektif dalam mendampingi anak khususnya berhubungan dengan kesehatan anak. Banyak hal yang perlu diperhatikan. Semoga semua dijaga dan diberikan sehat
BalasHapusSebenarnya mitos bukan sih kalo seumur hidup setiap manusia pasti akan terkena campak?
BalasHapus