Campak pada Anak : Kenali, Cegah dan Obati

Februari 05, 2023
17 komentar

 

campak-pada-anak

Campak pada anak sering ditandai dengan munculnya bitnik-bintik ruam kemerahan dengan diawali demam tinggi hingga 3 hari. Perubahan cuaca serta kurangnya menjaga kebersihan menjadi salah satu faktor anak mudah tertular campak.

Pada tahun 2022 telah tercatat sebanyak 3.341 kasus campak pada anak terkonfirmasi, dan kasus tersebut terus meningkat hingga awal Januari 2023. Peningkatan kasus campak pada anak bukan lagi hal sepele mengingat campak adalah penyakit menular yang dapat menyebar lewat udara.

Campak tidak terbatas hanya pada anak-anak. Long short story, pada bulan November 2022 lalu, qadarullah saya dan suami terkena campak. Memang pada rentang waktu tersebut, kasus anak yang tertular campak meningkat. Di beberapa puskesmas di kota Tebing Tinggi banyak pasien anak-anak hingga orang dewasa tertular campak.

Mengapa bisa terjadi demikian?

Untuk kasus orang dewasa, penyebabnya adalah karena di masa anak-anak, pasien tersebut belum pernah mengalami campak sekalipun telah divaksinasi campak.

Apakah Campak pada Anak Berbahaya?

Penyakit campak (measles) disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus yang sering terjadi pada anak-anak. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan lalu menyebar ke seluruh tubuh makanya tidak heran jika gejala awal campak adalah demam tinggi lalu menyebabkan kesulitan bernapas. Untungnya, campak adalah penyakit yang mampu ditanggulangi dan dicegah dengan melakukan imunisasi atau vaksinasi campak.

Namun, meski demikian bukan berarti campak pada anak dapat dianggap sebelah mata bagi orangtua. Karena bagaimanapun juga, campak masih tergolong penyakit terbanyak di dunia yang menyerang anak di bawah 5 tahun.

Gejala Campak pada Anak

Mengingat momen beberapa bulan lalu saat terkena campak, saya jadi teringat bagaimana rasa sakit yang dirasakan selama mengalami penyakit ini. Seluruh badan terasa panas dan gatal, belum lagi demam, mual dan rasa sesak tak kunjung hilang, tidak nyaman sekali. Bagaimana jika itu terjadi pada balita?

Dari beberapa sumber yang kredibel seperti alodokter.com dan mitrakeluarga.com mengatakan bahwa gejala campak yang dialami orang dewasa dengan yang dialami anak-anak sama saja seperti, demam dengan suhu lebih dari 38 celsius disertai batuk, pilek, mata berair, ruam kulit dengan tonjolan berisi air dan menjalar ke seluruh tubuh.

Campak pada Anak : Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Pengobatan yang dilakukan ketika mengalami penyakit campak ialah dengan rutin meminum antibiotik, pereda nyeri, vitamin C dan salep kulit yang dioles ke seluruh tubuh.

campak-pada-anak
Segera bawa anak ke dokter jika mengalami gejala campak

Awalnya saya tak percaya bahwa bekas campak yang dikelupas tanpa pemberian salep akan meninggalkan bekas-bekas luka seperti bitnik yang kecoklatan, dan setelah saya mengalaminya sendiri, saya sungguh menyesal. Maka dari itu, meskipun campak sangat gatal, tetapi dokter tidak menyarankan untuk menyentuhnya apalagi mengelupasnya sebelum benjolan tersebut mongering dengan sendiri.

Kalau sudah begini, lebih baik mencegah deh daripada mengobati !

Beberapa pencegahan dapat orangtua lakukan agar anak terhindar dari campak dalam waktu dekat seperti :

1.  Melakukan imunisasi dan vaksinasi campak

2. Mengonsumsi sayur dan buah khususnya yang mengandung banyak vitamin A

3. Menjaga kebersihan dengan membiasakan diri mencuci tangan, kaki dan wajah setelah berpergian

4. Selalu memakai masker apalagi jika sudah tahu sedang “musim” sakit. Karena virus campak sangat cepat menular melalui udara atau droplet seseorang yang telah terinfeksi campak.

Kabar baiknya lagi, saat ini telah tersedia dua jenis vaksin yang dapat dipilih sebagai upaya pencegahan, yaitu MMR dan MMRV

Apa Perbedaan MMR dan MMRV?

Vaksin MMR digunakan untuk melindungi tubuh anak dari 3 jenis penyakit, yaitu campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella.

Sedangkan MMRV digunakan untuk melindungi dari penyakit cacar air juga penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin MMR. Jika MMR adalah vaksin yang diberikan saat anak-anak berusia dibawah 5 tahun, vaksin MMRV dapat diberikan pada anak di usia 12 tahun.

Penutup

Penyakit campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus, sebuah penyakit yang akan terjadi pada anak bahkan orang dewasa. Namun, hal tersebut jangan membuat sobat Pena merasa tidak perlu vaksin campak ya, karena di beberapa kasus pasien campak, seseorang yang sudah divaksinasi memiliki kekebalan atau antibody yang dapat melawan virus campak sehingga gejala yang dirasakan tidak separah pasien yang sama sekali tidak diberi vaksin campak. Jika sobat Pena menemukan salah satu gejala campak seperti di atas terjadi pada anak, segeralah bawa anak ke dokter !

 

 

Komentar

  1. Akhir akhir ini bnyak bnget kasus penyakit pada anak seperti diabetes pada anak ada ada saja. Semoga semua baik2 saja

    BalasHapus
  2. Waah thanks ka sudah sharing! Semoga bisa mencegah untuk anak-anak kedepannya :)

    BalasHapus
  3. Baru banget kemarin sepupu saya yang masih kecil kena campak, tapi ini bentuknya ber-air. Apa sama ya?

    BalasHapus
  4. sakit campak pada anak sering sih terjadi. waktu dulu saya mandi air blerang mengatasinya. alhamdullilah berhasil

    BalasHapus
  5. Baru beberapa pekan yang lalu saudara baru pulang opname karena anaknya mengidap cacar yang lumayan parah demamnya. Kata dokter, gajala cacar sekarang makin komplek karena dipengaruhi faktor lingkungan kita, terutama udara yang tidak bagus.
    Sepertinya memang harus diwaspadai banget cacar ini, dan konsep mencegah lebih baik dari pada mengobati harus benar-benar digalakkan dengan menjaga kesehatan kita semaksimal mungkin, ya

    BalasHapus
  6. Campak kayaknya udah ada dari zaman dulu tapi kenapa akhir-akhir ini meresahkan banget. Jadi tercerahkan deh abis baca tulisan ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kasusnya yang semakin parah, Kak. Juga jenis campak yang kian berkembang karena kan dia virus. Makanya ada istilah cacar monyet sekarang

      Hapus
  7. Selama ini aku hanya mendengar penyakit campak saja, kini bisa mengenal lebih jauh dan bisa melakukan tindakan preventif:)

    BalasHapus
  8. Aku agak bingung nih, Bun, pas di awal-awal disebutkan meskipun udah vaksin campak, tetapi bisa aja tetap ketularan juga. Nah, dalam hal ini berarti kita harus melakukan pencegahan lebih ekstra lagi walaupun sudah melakukan vaksin campak, yaak?

    BalasHapus
  9. campak disebabkan oleh virus. Daya tahan tubuh harus dijaga agar tetap kuat supaya virus tidak bisa bertahan lama. Vaksin campak itu yang di lengan yaa ada bekasnya ini saya sampai sekarang terlihat di lengan sebelah kiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kak. saya juga masih ada bekas suntikan, eh tapi kena juga saat dewasa

      Hapus
  10. Aku heran kenapa kok beberapa waktu lalu, campak lagi banyak yang kena. Aku aja yang tinggal di Samarinda, kena campak juga. Bahkan, di sini, satu kampung pada kena campak juga bergantian. Nggak orang tua, nggak anak, kena semua. Heran, penyebab awalnya dari mana. Kukira waktu itu, yang kena campak cuma di kampungku. Tapi kayaknya se-Indonesia ya? (Zen)

    BalasHapus
  11. Duh ini bahaya banget huhu.. anakku sendiri udah vaksin sih cuman ya gituu.. banyak anak2 yang belum vaksin juga huhu

    BalasHapus
  12. Orang tua jaman sekarang kudu selektif dalam mendampingi anak khususnya berhubungan dengan kesehatan anak. Banyak hal yang perlu diperhatikan. Semoga semua dijaga dan diberikan sehat

    BalasHapus
  13. Sebenarnya mitos bukan sih kalo seumur hidup setiap manusia pasti akan terkena campak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer