Ketika Aku Punya Anak

Menikah hampir memasuki usia 5 tahun tanpa hadirnya sang buah hati membuat pikiran dan hati dipenuhi beragam pertanyaan. "Apa ada yang salah?" atau "Kapan sebenarnya Allah mau memberikan kami keturunan?" dan tak jarang pertanyaan "Apa Allah memang engga kasih kami anak karena belum stabil finansialnya?" muncul begitu saja menjadi pertanyaan sekaligus penghiburan bagi diriku dan suami. 

Usia yang tidak lagi muda kerap menghantuiku setiap hari. Peluang kehamilan yang semakin menurun seiring bertambahnya usia tidak dapat dielakkan begitu saja. Dalam ilmu kedokteran, usia yang semakin bertambah membuat peluang hamil semakin kecil karena disebabkan sel telur yang dihasilkan berbanding terbalik dengan bertambahnya usia. Belum lagi risiko kehamilan dan melahirkan yang harus dihadapi tatkala harus hamil di atas usia 35 tahun. 

Bukan tidak ada usaha ataupun pengorbanan yang kami lakukan, dan rasanya tidak perlu dijabarkan secara gamblang. Biar semua usaha dan pengorbanan selama lima tahun disimpan dalam sebuah catatan manis yang dapat dikenang. 

Aku dan suami sangat meyakini bahwa Allah sebagaimana prasangka hamba-Nya. Allah paling tahu keadaaan dan kapan waktu paling tepat untuk menjawab semua doa yang dipanjatkan untuk-Nya. 

Perhatian dalam menanti sang buah hati perlahan teralihkan dengan berbagai aktivitas yang kujalani setiap hari. Penantian yang tadinya hanya berisi ratapan berubah menjadi sebuah persiapan yang memang sengaja aku lakukan agar kelak aku lebih siap menjadi ibu. 

Ketika aku punya anak, aku ingin sekali memutus rantai pola pengasuhan yang keliru. Pola pengasuhan yang aku alami semasa kecil. Ketika aku punya anak, aku ingin sekali menjadi madrasah pertama baginya di mana ia bebas bertanya apa saja kepadaku. Ketika aku punya anak, aku ingin sekali memberikan serta mengajarkannya untuk selalu makan dan menjalani pola hidup sehat agar tidak sepertiku, ibunya. 

Semua perubahan tidak akan terjadi tanpa adanya action yang nyata, bukan? Untuk menjadi ibu terbaik perlu mempersiapkan banyak hal, salah satunya mental dan pemahaman lebih berkaitan denga tumbuh kembang anak. Dari mana semua ilmu tentang tumbuh kembang anak didapatkan? Bisa dari buku, seminar parenting atau melihat video di Youtube. Semua akses belajar sangat mudah dan murah, tinggal niatnya yang bagaimana.