Langsung ke konten utama

Featured Post

Sinar Mas Land Kembangkan Konsep Liveable City : Hunian Masa Depan Berfokus pada Sustainable

Mengajarkan Anak Berempati

Juni 04, 2023
0 komentar

Empati bukanlah sifat yang dibawa sejak lahir oleh anak, perlu arahan khusus dari orang tua untuk dapat mengajarkan anak berempati. Lingkungan sekitar khususnya kedua orang tua memiliki peranan penting dalam menumbuhkan sikap empati. 

Bukan tidak sedikit kasus yang terjadi akhir-akhir ini karena kurangnya empati pada anak. Sebenarnya empati itu apa? 

mengajarkan-anak-berempati
sumber foto: freepik.com

Empati adalah kemampuan anak untuk dapat merasakan dan memahami keadaan orang lain (individu) yang juga memiliki karakter - karakter berbeda. Sikap "ke-aku-an" anak-anak cenderung masing sangat tinggi hingga usia tertentu. Mereka belum paham kapan waktunya bersikap empati dan kapan harus memperjuangkan "milik" mereka. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan literasi emosional. Anggapan ini sesuai dengan ungkapan Michele Borba, Ed.D., psikolog pendidikan dan penulis buku UnSelfie: Why Empathetic Kids Succeed in Our All-About-Me World mengatakan, “Gerbang menuju empati adalah melek emosional.”

Apa maksudnya dengan melek emosional? Melek emosional adalah mengajarkan anak untuk mengetahui dan mampu mengidentifikasi emosi yang mereka alami sejak dini. Anak perlu diperkenalkan macam-macam emosi dan kapan waktu yang tepat untuk meluapkan emosi tersebut. Orang tua dapat memperkenalkan emosi kepada anak dengan menyebut jenis emosi ketika mereka sedang merasakannya. 

Seperti contoh, ketika anak teriak-teriak menginginkan sesuatu, orang tua dapat mengatakan "Kamu sedang marah, ya?" Dengan demikian anak tahu apa yang sedang mereka rasakan.Atau Sobat juga dapat mengatakan "Mama kesal sekali hari ini sebab teman Mama membatalkan janjinya." 

Dari semua contoh di atas, anak akan belajar mengetahui sebab emosi dan cara mengelolanya. 

Apakah cukup dengan membantu anak mengidentifikasi emosinya? Sejatinya, orang tua juga perlu tahu apa saja penyebab sehingga anak kurang dapat berempati, diantaranya : Orang tua masih mengedepankan keinginan pribadi (seperti akademis) dibanding memahami kesehatan mental anak. Ketika orang tua menaruh porsi emosional penuh kepada anak, dalam hal ini orang tua menunjukkan sikap empati, maka anak akan menirukannya. Orang tua selalu berusaha memenuhi keinginan anak tanpa mengajarkan anak untuk bersabar dan berusaha lebih keras. Emangnya ada hubungannya? Jelas ada. 


 


Komentar

Postingan Populer